Rini Sebut Tiga Tahun Sambungkan Tol Trans Jawa, Sumatra dan Kalimantan

Jum'at, 06 Oktober 2017 - 06:03 WIB
Rini Sebut Tiga Tahun...
Rini Sebut Tiga Tahun Sambungkan Tol Trans Jawa, Sumatra dan Kalimantan
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Marini Soemarno memaparkan keberhasilannya selama tiga tahun memimpin Medan Merdeka Selatan 13. Salah satunya, klaim dia, adalah mengintegrasikan alias menyambungkan jalan tol Trans Jawa, Trans Sumatra dan Trans Kalimantan.

Rini yang didampingi hampir semua pimpinan BUMN kontruksi, perbankan, PLN hingga PTPP memaparkan satu-persatu keberhasilan menyambungkan proyek tol di Jawa, Sumatra dan Kalimantan yang sempat mangkrak sejak 2006.

"Salah satu utamanya jalan-jalan kita sudah penuh. Makanya kita perlu melihat kembali program jalan tol. Sejak 2006 ada banyak perizinan yang dikeluarkan, diantaranya Trans Jawa. Tetapi tidak pernah tersambung," tukasnya saat paparan di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (5/10/2017) malam.

Akhirnya, lanjut Rini, program tersebut dianalisa dan BUMN mendapat tugas dengan melimpahkan ke PT Hutama Karya. Dan yang bisa dilakukan adalah membeli izin milik swasta itu. Sebab, para investor swasta itu tidak mau membangun karena banyak pembebasan lahannya yang belum tuntas. Hampir semua izin diambilalih pemerintah.

Meski begitu, kata Rini, ada sebagian swasta tetap bekerja sama meski pemerintah yang mayoritas. Dengan berbagai kekuatan, akhirnya tol yang sempat mangkrak mulai dikerjakan. Dengan demikian pada pertengahan 2018, Rini optimistis jalan tol Trans Jawa tersambung semua.

"Juga akan tersambung tol Merak-Probolinggo sekitar 1.270 kilometer. Itu tentunya kita harapakan memperlancar aktifitas ekonomi. Baik pengiriman barang maupun lalu lalang dengan biaya yang memadai dan tidak macet," tukasnya lagi.

Selain itu, masih kata Rini, tol Trans Sumatra juga digarap setelah ditender tiga kali tidak ada yang mau mengambil. Karena kalkulasinya dianggap Internal Rate of Return (IRR) alias tingkat pengembalian dari modal proyek yang dianalisa tidak cukup.

Alhasil, BUMN mendapat penugasan yang diberikan Hutama Karya dan mendapat dukungan dari BUMN konstruksi lainnya. Dengan demikian, jalan tol Bakauheni-Palembang pada Agustus 2018 bisa dilalui.

"Ini semua untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Yang utama bahwa pemerataan ini harus didorong, sehingga tidak terkonsentrasi hanya di Jawa juga di Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan," ujar dia.

Bahkan, lanjut Rini, jalan tol Kalimantan Timur untuk jarak Samarinda-Balikpapan, juga jalan tol di Manado dan Sumatra Utara akan diselesaikan secara cepat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0835 seconds (0.1#10.140)