Akseleran Jadi Jembatan Antara Investor dan UKM
A
A
A
JAKARTA - Pilihan investasi kini semakin beragam dengan adanya layanan equity crowdfunding dari Akseleran, perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi (fintech). Perusahaan tersebut memiliki basis usaha peer to peer lending (P2P lending). CEO Akseleran Ivan Tambunan mengaku dana yang diinvestasikan masyarakat akan disalurkan sebagai pinjaman modal usaha bagi UKM.
Investasi diproyeksi akan menghasilkan imbal hasil sebesar 11,75-30% efektif per tahun. Hanya dengan menyisihkan mulai dari Rp100.000 masyarakat dapat berinvestasi melalui portal Akseleran. Sedangkan UKM, mendapat fasilitas pinjaman hingga Rp 2 Miliar dengan bunga ringan mulai dari 6.35% flat per tahun.
“Kami berharap melalui portal Akseleran dapat menyediakan dua layanan equity crowdfunding dan peer to peer lending. Kami dapat menjadi jembatan antara investor dan UKM. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia dapat semakin berkembang. Bagi masyarakat yang berinvestasi kini, Akseleran akan memberikan fasilitas gratis biaya investasi selama bulan Oktober dan November,” ujar Ivan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (9/10/2017).
Untuk terus mendukung pertumbuhan UKM di Indonesia, Akseleran, perusahaan berbasis teknologi meluncurkan layanan terbaru, peer to peer lending (P2P lending). Produk baru ini merupakan kelanjutan inovasi dari Akseleran setelah sukses menghadirkan layanan investasi dengan penyertaan saham (equity crowdfunding) di Indonesia.
Kontribusi UKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia mengalami peningkatan dari 57,84% menjadi 60,34% dalam lima tahun terakhir. Namun sumbangan UKM ke rantai pasok produksi global masih sangat minim yaitu hanya sebesar 0,8%. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sektor permodalan yang mempengaruhi rendahnya tingkat produktifitas UKM.
“Akseleran ingin selalu berinovasi untuk menghadirkan layanan yang dapat membantu perekonomian inklusif di Indonesia. Kami menyadari jika masih banyak UKM yang belum mempunyai akses pendanaan. Disinilah kami berharap bahwa layanan tambahan kami, peer to peer lending, dapat memberi opsi pendanaan bagi UKM,” ungkapnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UKM adalah minimnya pengetahuan dan ketertarikan dalam berinvestasi terutama di kalangan professional muda. “Inilah kenapa edukasi dan kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia menjadi penting. Karena itulah di Akseleran, kami memberikan banyak insentif dan keamanan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi melalui portal kami, termasuk dengan telah terdaftarnya Akseleran pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” sambung Ivan.
Akseleran ingin membantu mewujudkan keuangan yang inklusif terutama bagi UKM dan startup di Indonesia. Dengan didukung praktisi yang berpengalaman di bidang perbankan, keuangan, akuntasi, serta hukum, Akseleran ingin menjadi jembatan antara investor dengan UKM dan startup dalam membangun usaha.
Investasi diproyeksi akan menghasilkan imbal hasil sebesar 11,75-30% efektif per tahun. Hanya dengan menyisihkan mulai dari Rp100.000 masyarakat dapat berinvestasi melalui portal Akseleran. Sedangkan UKM, mendapat fasilitas pinjaman hingga Rp 2 Miliar dengan bunga ringan mulai dari 6.35% flat per tahun.
“Kami berharap melalui portal Akseleran dapat menyediakan dua layanan equity crowdfunding dan peer to peer lending. Kami dapat menjadi jembatan antara investor dan UKM. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Indonesia dapat semakin berkembang. Bagi masyarakat yang berinvestasi kini, Akseleran akan memberikan fasilitas gratis biaya investasi selama bulan Oktober dan November,” ujar Ivan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (9/10/2017).
Untuk terus mendukung pertumbuhan UKM di Indonesia, Akseleran, perusahaan berbasis teknologi meluncurkan layanan terbaru, peer to peer lending (P2P lending). Produk baru ini merupakan kelanjutan inovasi dari Akseleran setelah sukses menghadirkan layanan investasi dengan penyertaan saham (equity crowdfunding) di Indonesia.
Kontribusi UKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia mengalami peningkatan dari 57,84% menjadi 60,34% dalam lima tahun terakhir. Namun sumbangan UKM ke rantai pasok produksi global masih sangat minim yaitu hanya sebesar 0,8%. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sektor permodalan yang mempengaruhi rendahnya tingkat produktifitas UKM.
“Akseleran ingin selalu berinovasi untuk menghadirkan layanan yang dapat membantu perekonomian inklusif di Indonesia. Kami menyadari jika masih banyak UKM yang belum mempunyai akses pendanaan. Disinilah kami berharap bahwa layanan tambahan kami, peer to peer lending, dapat memberi opsi pendanaan bagi UKM,” ungkapnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh UKM adalah minimnya pengetahuan dan ketertarikan dalam berinvestasi terutama di kalangan professional muda. “Inilah kenapa edukasi dan kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia menjadi penting. Karena itulah di Akseleran, kami memberikan banyak insentif dan keamanan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi melalui portal kami, termasuk dengan telah terdaftarnya Akseleran pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” sambung Ivan.
Akseleran ingin membantu mewujudkan keuangan yang inklusif terutama bagi UKM dan startup di Indonesia. Dengan didukung praktisi yang berpengalaman di bidang perbankan, keuangan, akuntasi, serta hukum, Akseleran ingin menjadi jembatan antara investor dengan UKM dan startup dalam membangun usaha.
(akr)