Menperin: Industri Masih Butuh Harga Gas Lebih Kompetitif

Rabu, 11 Oktober 2017 - 02:13 WIB
Menperin: Industri Masih Butuh Harga Gas Lebih Kompetitif
Menperin: Industri Masih Butuh Harga Gas Lebih Kompetitif
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah saat ini sedang membahas kembali soal penyesuaian harga gas untuk industri. Pihaknya melihat, masih ada daerah yang harga gasnya masih tinggi.

Airlangga menjelaskan, industri di Indonesia masih membutuhkan harga gas yang lebih kompetitif untuk kemudahan berusaha dan kelangsungan industrinya. "Harga gas industri ini lagi dibahas lagi tentunya terus kita lihat karena ada beberapa seperti di Medan itu angkanya masih mendekati USD10 dan industri masih membutuhkan yang lebih kompetitif," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Menurutnya harga gas di Medan sudah sempat turun, namun memang belum maksimal. Terlebih lagi saat ini, harga gas untuk industri keramik berkisar sekitar USD9 sampai USD10 per MMBTU. "Ya kita maunya lebih baik ya (harganya), agar bisa kompetitif seperti negara lain," terang dia.

Namun Airlangga menjelaskan, semuanya diserahkan kepada pengusaha untuk besaran batas atas dan bawah harga gas yang diperuntukkan untuk industri. "Ya itu b to b ya (bussines to bussines). Kita serahkan kepada pengusaha di sana," pungkasnya.

Sebelumnya harga gas yang berlaku untuk industri petrokimia di Indonesia mencapai USD9,18 hingga USD9,4 per MMBTU dan dinilai masih sangat tinggi dibanding negara lain di regional. Akibatnya harga gas yang kelewat tinggi tersebut tentunya akan membuat industri petrokimia di Indonesia sulit bersaing dengan industri sejenis di negara lain.

"Produk yang dihasilkan petrokimia juga diproduksi negara tetangga kita seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan China juga ada. Sehingga kita pada produk yang sama itu selalu lebih mahal karena biaya untuk energinya lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan oleh negara yang mempunyai harga gas lebih rendah," ucap Wakil Ketua Umum Indonesian Olefin and Plastic Industry Association (Inaplas) Suhat Miyarso.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6725 seconds (0.1#10.140)