Menengok Peluang Industri Asuransi 2017 dan Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) mengakui bahwa industri asuransi saat ini sedang lesu. Sehingga, segala risiko harus dapat diantisipasi.
(Baca Juga: Melantai di BEI, Saham Wuwungan Insurance Dibuka Naik 20 Poin)
Direktur Utama Malacca Trust Wuwungan Vientje Harijanto mengatakan, sejak perseroan diakuisisi Malacca Trust Limited, langsung memperbaiki kualitas portofolio. Cara ini dilakukan sebagai persiapan ketika industri asuransi mulai bergerak naik.
"Kondisinya lagi lesu, kita sebagai pemain baru tahun 2012 akuisisi Wuwungan, kami masuk ke market dengan hati-hati, menyeleksi risiko yang di-underwrite dan kami hati hati memberlakukan tarif yang ada supaya cashflow tidak terganggu. Lalu, portofolio kualitas lebih baik, sehingga ke depan pada saat markket membaik, kami siap untuk menyentuh pasar saat industri sudah baik," katanya di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Adapun portofolio perusahaan yakni asuransi kesehatan sebesar 40%, properti 20%, dan kendaraan bermotor 20%. Perseroan memandang bahwa industri asuransi Indonesia masih akan terus mengalami pertumbuhan pada tahun-tahun mendatang.
Perkembangan industri automotif nasional yang semakin membaik dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor di mana kendaraan yang dijual membutuhkan perlindungan asuransi kendaraan, memberikan peningkatan penjualan produk asuransi kendaraan bermotor perseroan.
Menurut Vientje, perkembangan industri properti baik komersil maupun industrial membuka peluang perseroan mengambil bagian dalam penutupan risiko asuransi properti. "Sementara, peningkatan taraf hidup masyarakat membuat tuntutan terhadap kualitas kesehatan yang semakin baik memberikan peluang atas penjualan produk asuransi kesehatan," imbuh dia.
(Baca Juga: Melantai di BEI, Saham Wuwungan Insurance Dibuka Naik 20 Poin)
Direktur Utama Malacca Trust Wuwungan Vientje Harijanto mengatakan, sejak perseroan diakuisisi Malacca Trust Limited, langsung memperbaiki kualitas portofolio. Cara ini dilakukan sebagai persiapan ketika industri asuransi mulai bergerak naik.
"Kondisinya lagi lesu, kita sebagai pemain baru tahun 2012 akuisisi Wuwungan, kami masuk ke market dengan hati-hati, menyeleksi risiko yang di-underwrite dan kami hati hati memberlakukan tarif yang ada supaya cashflow tidak terganggu. Lalu, portofolio kualitas lebih baik, sehingga ke depan pada saat markket membaik, kami siap untuk menyentuh pasar saat industri sudah baik," katanya di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Adapun portofolio perusahaan yakni asuransi kesehatan sebesar 40%, properti 20%, dan kendaraan bermotor 20%. Perseroan memandang bahwa industri asuransi Indonesia masih akan terus mengalami pertumbuhan pada tahun-tahun mendatang.
Perkembangan industri automotif nasional yang semakin membaik dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor di mana kendaraan yang dijual membutuhkan perlindungan asuransi kendaraan, memberikan peningkatan penjualan produk asuransi kendaraan bermotor perseroan.
Menurut Vientje, perkembangan industri properti baik komersil maupun industrial membuka peluang perseroan mengambil bagian dalam penutupan risiko asuransi properti. "Sementara, peningkatan taraf hidup masyarakat membuat tuntutan terhadap kualitas kesehatan yang semakin baik memberikan peluang atas penjualan produk asuransi kesehatan," imbuh dia.
(izz)