BRI Insurance Optimis Capai Target Pendapatan Rp3,2 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance (BRINS) optimistis mampu mengantongi pendapatan premi tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp3,2 triliun. Sementara, tahun lalu perusahaan tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp2,6 triliun.
Direktur Utama BRI Insurance Rachmat Budi Legowo mengatakan, keyakinan itu ditopang perolehan yang hingga pertengahan tahun ini telah mencapai separuh dari target tersebut. Situasi pascapandemi pun diyakini akan lebih mendukung untuk pengembangan kinerja perusahaan.
"Sampai dengan Juni sudah 50 persen, tepatnya 49 koma sembilan sekian persen. Lalu ada portofolio kita yang cenderung besar itu biasanya di Maret, sekarang pindah ke September. Jadi dalam 6 bulan tersisa untuk capai target itu optimis, bahkan bisa terlampaui," kata Budi di acara "Media Gathering BRI Insurance Sapa Media" di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Dia menambahkan, BRINS juga telah menyiapkan strategi-strategi yang diperlukan untuk mendongkrak kinerja. Antara lain, memanfaatkan potensi aset yang belum tergarap maksimal di sektor ritel dan mikro yang menjadi fokus utama BRI Insurance.
Direktur Bisnis BRINS Handaru Sakti menambahkan, dari sisi bisnis pihaknya akan mengoptimalkan bisnis yang telah ada. "Ada peluang yang non-captive untuk kita maksimalkan lagi," ujarnya.
Handaru mencontohkan, BRINS akan memperluas bisnis dengan menggarap asuransi agunan BPR bahkan koperasi simpan pinjam. BRINS, kata dia, juga menyiapkan asuransi untuk dokumen-dokumen yang menjadi agunan, dan juga dokumen penting yang bukan menjadi agunan. "Ini kan belum ada, nah kita akan coba masuk ke situ," tuturnya.
Budi Legowo menambahkan, BRI Insurance juga akan terus memperkuat digitalisasi dengan mengembangkan aplikasi BRINS Mobile dan aplikasi lainnya untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan perusahaan.
Mengenai keuangan, BRINS sepanjang tahun 2022 tercatat membukukan kinerja positif, tercermin dari perolehan laba bersih sebesar Rp366,75 miliar. Perolehan laba bersih tersebut naik 28,48 persen secara tahunan dari periode 2021 yang sebesar Rp285,45 miliar.
Selain laba, BRI Insurance tahun lalu juga mencatatkan peningkatan total aset sebesar 27,05 persen menjadi Rp4,71 triliun dari sebelumnya Rp3,71 triliun. Sedangkan ekuitas naik 23,82 persen menjadi Rp1,55 triliun dari semula Rp1,25 triliun.
Sementara, tingkat solvabilitas atau risk-based capital (RBC) BRINS tercatat berada di level 302,16 persen per 31 Desember 2022. Angka RBC tersebut masih jauh di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120 persen.
Direktur Utama BRI Insurance Rachmat Budi Legowo mengatakan, keyakinan itu ditopang perolehan yang hingga pertengahan tahun ini telah mencapai separuh dari target tersebut. Situasi pascapandemi pun diyakini akan lebih mendukung untuk pengembangan kinerja perusahaan.
"Sampai dengan Juni sudah 50 persen, tepatnya 49 koma sembilan sekian persen. Lalu ada portofolio kita yang cenderung besar itu biasanya di Maret, sekarang pindah ke September. Jadi dalam 6 bulan tersisa untuk capai target itu optimis, bahkan bisa terlampaui," kata Budi di acara "Media Gathering BRI Insurance Sapa Media" di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Dia menambahkan, BRINS juga telah menyiapkan strategi-strategi yang diperlukan untuk mendongkrak kinerja. Antara lain, memanfaatkan potensi aset yang belum tergarap maksimal di sektor ritel dan mikro yang menjadi fokus utama BRI Insurance.
Direktur Bisnis BRINS Handaru Sakti menambahkan, dari sisi bisnis pihaknya akan mengoptimalkan bisnis yang telah ada. "Ada peluang yang non-captive untuk kita maksimalkan lagi," ujarnya.
Handaru mencontohkan, BRINS akan memperluas bisnis dengan menggarap asuransi agunan BPR bahkan koperasi simpan pinjam. BRINS, kata dia, juga menyiapkan asuransi untuk dokumen-dokumen yang menjadi agunan, dan juga dokumen penting yang bukan menjadi agunan. "Ini kan belum ada, nah kita akan coba masuk ke situ," tuturnya.
Budi Legowo menambahkan, BRI Insurance juga akan terus memperkuat digitalisasi dengan mengembangkan aplikasi BRINS Mobile dan aplikasi lainnya untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan perusahaan.
Mengenai keuangan, BRINS sepanjang tahun 2022 tercatat membukukan kinerja positif, tercermin dari perolehan laba bersih sebesar Rp366,75 miliar. Perolehan laba bersih tersebut naik 28,48 persen secara tahunan dari periode 2021 yang sebesar Rp285,45 miliar.
Selain laba, BRI Insurance tahun lalu juga mencatatkan peningkatan total aset sebesar 27,05 persen menjadi Rp4,71 triliun dari sebelumnya Rp3,71 triliun. Sedangkan ekuitas naik 23,82 persen menjadi Rp1,55 triliun dari semula Rp1,25 triliun.
Sementara, tingkat solvabilitas atau risk-based capital (RBC) BRINS tercatat berada di level 302,16 persen per 31 Desember 2022. Angka RBC tersebut masih jauh di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120 persen.
(fjo)