Dukung Start Up, Sinar Mas-Astra Bangun Technopark ITB
A
A
A
JAKARTA - Konsorsium Sinar Mas dan PT Astra International Tbk (ASII) menyatakan komitmen pembangunan Science and Techno Park (STP) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pembangunan gedung empat lantai senilai Rp40 miliar tersebut ditargetkan selesai pada Maret 2018. STP akan digunakan sebagai pusat kegiatan riset, pendidikan serta program inkubator industri yang memfasilitasi pembinaan pelaku bisnis rintisan (start up).
Kalangan start up diharapkan mampu mentransformasi hasil riset untuk memasuki dunia bisnis dan industri. "Gedung ini nanti akan membina mahasiswa agar menjadi entrepreneur sejalan dengan misi ITB sebagai entrepreneur university," ujar Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto di Jakarta, Sabtu (14/10/2017).
Menurutnya, Sinar Mas pernah bekerja sama dengan ITB untuk pengembangan Institut Teknologi dan Sains Bandung (Yayasan ITSB) yang berlokasi di Kota Deltamas. "Ini juga merupakan kolaborasi antara perguruan tinggi dan swasta yang peduli terhadap pendidikan," imbuh dia.
Nantinya, kata dia, setelah terjun ke dunia usaha, para mahasiswa mampu mengikuti era digitalisasi yang berkembang sangat pesat.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto menambahkan, pengembangan fasilitas, sarana dan prasarana di ITB diharapkan mampu mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa mendatang. "ITB telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa," tegasnya..
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, dalam rangka menuju entrepreneur university, ITB akan mengimplementasikan hasil-hasil riset dalam bentuk karya nyata. "Saat ini kami baru menghasilkan 77 start up company. Dengan fasilitas baru ini, kami berharap akan lebih banyak start up dan entrepreneur yang dihasilkan," imbuh dia.
Kadarsah menambahkan, STP juga akan mempertemukan para inovator dengan kalangan industri. "Jadi peran STP ini penting untuk mendorong para inovator menjadi entrepreneur yang mandiri. Target kami akan ada 200 start up baru," ungkapnya.
Pembangunan gedung empat lantai senilai Rp40 miliar tersebut ditargetkan selesai pada Maret 2018. STP akan digunakan sebagai pusat kegiatan riset, pendidikan serta program inkubator industri yang memfasilitasi pembinaan pelaku bisnis rintisan (start up).
Kalangan start up diharapkan mampu mentransformasi hasil riset untuk memasuki dunia bisnis dan industri. "Gedung ini nanti akan membina mahasiswa agar menjadi entrepreneur sejalan dengan misi ITB sebagai entrepreneur university," ujar Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto di Jakarta, Sabtu (14/10/2017).
Menurutnya, Sinar Mas pernah bekerja sama dengan ITB untuk pengembangan Institut Teknologi dan Sains Bandung (Yayasan ITSB) yang berlokasi di Kota Deltamas. "Ini juga merupakan kolaborasi antara perguruan tinggi dan swasta yang peduli terhadap pendidikan," imbuh dia.
Nantinya, kata dia, setelah terjun ke dunia usaha, para mahasiswa mampu mengikuti era digitalisasi yang berkembang sangat pesat.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto menambahkan, pengembangan fasilitas, sarana dan prasarana di ITB diharapkan mampu mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa mendatang. "ITB telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa," tegasnya..
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, dalam rangka menuju entrepreneur university, ITB akan mengimplementasikan hasil-hasil riset dalam bentuk karya nyata. "Saat ini kami baru menghasilkan 77 start up company. Dengan fasilitas baru ini, kami berharap akan lebih banyak start up dan entrepreneur yang dihasilkan," imbuh dia.
Kadarsah menambahkan, STP juga akan mempertemukan para inovator dengan kalangan industri. "Jadi peran STP ini penting untuk mendorong para inovator menjadi entrepreneur yang mandiri. Target kami akan ada 200 start up baru," ungkapnya.
(izz)