Penggunaan Uang Elektronik di Gerbang Tol Capai 80%
A
A
A
PARA pengelola jalan tol terus mematangkan persiapan menjelang penerapan pembayaran nontunai sepenuhnya pada akhir Oktober. Hingga saat ini penetrasi pembayaran nontunai di gerbang tol mencapai 80% dan ditargetkan 100% pada akhir bulan ini.
Mulai hari ini Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bersama perbankan menyediakan 1,5 juta unit uang elektronik untuk dibagikan kepada pengguna tol yang belum memiliki uang elektronik. BUJT dan perbankan sengaja memberikan diskon khusus kepada pengguna tol sehingga memperoleh kartu tersebut tanpa dibebani biaya kartu.
“Jadi masyarakat pengguna tol kali ini cukup hanya membayar isi saldonya saja. Biasanya kan kalau beli harganya Rp50.000, isinya Rp30.000,” kata Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Agus Setiawan saat jumpa pers di Kantor Jasa Marga bersama BUJT lain di Kantor Jasa Marga, Jakarta, Minggu )15/10/2017).
Diskon khusus tersebut akan diberlakukan mulai 16 Oktober 2017. BUJT yang menjalankan program ini adalah Jasa Marga, Citra Marga Nusapahala, Astra Toll Road serta Lintas Marga Sedaya. Adapun bank penerbit kartu elektronik yang terlibat dalam program ini adalah Bank Mandiri, BNI, BTN, BRI, serta BCA.
Dalam penerapan kartu tol gratis ini, BUJT dan perbankan memberikan subsidi khusus masing-masing Rp10.000. Agus menjelaskan, program tersebut diberlakukan dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol menuju penerapan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) di setiap ruas jalan tol.
“Program ini diperkuat dengan perbankan yang turut mendukung sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 16/PRT/M/2017 tentang Transaksi Nontunai di Jalan Tol yang ditargetkan pada 31 Oktober 2017,” ungkap dia.
Pada pelaksanaannya, pengguna jalan tol hanya diperbolehkan membeli satu kartu per mobil. Itu pun diprioritaskan bagi mereka yang belum memiliki uang elektronik di mobilnya. Khusus Jasa Marga, dari total 1,5 juta kartu uang elektronik yang akan dibagikan, operator pelat merah itu akan menyiapkan 840.000 kartu pada 13 ruas tol yang dikelolanya.
Deputi Direktur Operasi PT Marga Mandala Sakti (Astra Toll Road) Adhi Resza mengatakan, penerapan 100% uang elektronik di gardu tol yang dikelola Astra Toll Road akan difokuskan pada ruas-ruas gardu yang belum 100% e-toll. “Kami terus fokus dan berkoordinasi. Terutama pada ruas-ruas yang kontribusinya belum 100%,” ungkap dia.
Sampai dengan saat ini, menurut dia, 66,1% gerbang tol Astra Toll Road di Indonesia telah menerapkan full pembayaran nontunai dan akan bertambah secara bertahap hingga 100% pada 31 Oktober 2017. Secara simultan, seluruh pihak yang terlibat dalam elektro nifikasi jalan tol seperti Kementerian PUPR, Bank Indonesia, BUJT, dan perbankan secara aktif menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol pada masa transisi peralihan pembayaran nontunai.
Sebelumnya Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna mengatakan, sosialisasi akan terus dilakukan kepada masyarakat melalui BUJT maupun perbankan untuk terus bekerja sama dan berkoordinasi. Selain sosialisasi, kesiapan kartu elektronik juga akan terus dikomunikasikan. Sementara itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah dan pengelola tol untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat.
Salah satunya perihal up-grading fasilitas mesin pembaca kartu di gardu tol yang sering terlambat membaca kartu. “Ini menyebabkan transaksi lebih lama,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.
Mulai hari ini Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bersama perbankan menyediakan 1,5 juta unit uang elektronik untuk dibagikan kepada pengguna tol yang belum memiliki uang elektronik. BUJT dan perbankan sengaja memberikan diskon khusus kepada pengguna tol sehingga memperoleh kartu tersebut tanpa dibebani biaya kartu.
“Jadi masyarakat pengguna tol kali ini cukup hanya membayar isi saldonya saja. Biasanya kan kalau beli harganya Rp50.000, isinya Rp30.000,” kata Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Agus Setiawan saat jumpa pers di Kantor Jasa Marga bersama BUJT lain di Kantor Jasa Marga, Jakarta, Minggu )15/10/2017).
Diskon khusus tersebut akan diberlakukan mulai 16 Oktober 2017. BUJT yang menjalankan program ini adalah Jasa Marga, Citra Marga Nusapahala, Astra Toll Road serta Lintas Marga Sedaya. Adapun bank penerbit kartu elektronik yang terlibat dalam program ini adalah Bank Mandiri, BNI, BTN, BRI, serta BCA.
Dalam penerapan kartu tol gratis ini, BUJT dan perbankan memberikan subsidi khusus masing-masing Rp10.000. Agus menjelaskan, program tersebut diberlakukan dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol menuju penerapan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) di setiap ruas jalan tol.
“Program ini diperkuat dengan perbankan yang turut mendukung sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 16/PRT/M/2017 tentang Transaksi Nontunai di Jalan Tol yang ditargetkan pada 31 Oktober 2017,” ungkap dia.
Pada pelaksanaannya, pengguna jalan tol hanya diperbolehkan membeli satu kartu per mobil. Itu pun diprioritaskan bagi mereka yang belum memiliki uang elektronik di mobilnya. Khusus Jasa Marga, dari total 1,5 juta kartu uang elektronik yang akan dibagikan, operator pelat merah itu akan menyiapkan 840.000 kartu pada 13 ruas tol yang dikelolanya.
Deputi Direktur Operasi PT Marga Mandala Sakti (Astra Toll Road) Adhi Resza mengatakan, penerapan 100% uang elektronik di gardu tol yang dikelola Astra Toll Road akan difokuskan pada ruas-ruas gardu yang belum 100% e-toll. “Kami terus fokus dan berkoordinasi. Terutama pada ruas-ruas yang kontribusinya belum 100%,” ungkap dia.
Sampai dengan saat ini, menurut dia, 66,1% gerbang tol Astra Toll Road di Indonesia telah menerapkan full pembayaran nontunai dan akan bertambah secara bertahap hingga 100% pada 31 Oktober 2017. Secara simultan, seluruh pihak yang terlibat dalam elektro nifikasi jalan tol seperti Kementerian PUPR, Bank Indonesia, BUJT, dan perbankan secara aktif menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol pada masa transisi peralihan pembayaran nontunai.
Sebelumnya Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna mengatakan, sosialisasi akan terus dilakukan kepada masyarakat melalui BUJT maupun perbankan untuk terus bekerja sama dan berkoordinasi. Selain sosialisasi, kesiapan kartu elektronik juga akan terus dikomunikasikan. Sementara itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah dan pengelola tol untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat.
Salah satunya perihal up-grading fasilitas mesin pembaca kartu di gardu tol yang sering terlambat membaca kartu. “Ini menyebabkan transaksi lebih lama,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi.
(amm)