Kemiskinan Turun Tapi Rentan Miskin Masih Banyak

JAKARTA - Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengakui saat ini angka kemiskinan di Indonesia mulai menurun. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah masyarakat yang rentan miskin masih stagnan dan tidak mengalami penurunan.

Dia mengatakan, data terakhir dari Bank Dunia (World Bank) menunjukkan bahwa masyarakat sangat miskin (extreme poor) dan masyarakat miskin (moderate poor) mengalami penurunan. Namun, masyarakat yang rentan miskin (vulnarable) justru tidak mengalami penurunan.

"Jadi ada extreme poor, moderate poor dan vulnarable, dan ada secure group, dan ada middle class. Extreme poor, moderate dan vulnarable itu jumlahnya 70%. Jadi betul jumlah masyarakat miskin turun, tapi yang vulnarable tidak turun. Jadi dia tidak miskin tapi rentan," katanya di The Hermitage, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Untuk mengatasi hal tersebut, sambung dia, solusinya bukanlah pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, infrastruktur di pedesaan yang bisa meningkatkan produktivitas petani.

"Jadi itu (masyarakat rentan miskin) solusinya bukan jalan tol, infrastruktur yang dibangun Jokowi. Tapi infrastruktur di desa, bagaimana meningkatkan produktivitas tani, mengurangkan ongkos angkut produk pertanian. Jadi infrastruktur desa, pembangunan masyarakat desa. Membangun dari pinggiran tapi yang dibangun jalan tol," tandasnya.