Pengembangan Ekonomi Kreatif Harus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Selasa, 17 Oktober 2017 - 15:05 WIB
Pengembangan Ekonomi...
Pengembangan Ekonomi Kreatif Harus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
A A A
JAKARTA - Industri kreatif yang dikelola secara tepat dan baik diyakini dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing, guna memicu tumbuhnya inovasi dan kreativitas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan itu, diperlukan strategi khusus guna mewujudkan industri kreatif yang dapat menggairahkan perekonomian di daerah.

Dalam rangka itu, Tim Komisi X DPR yang dipimpin Ketua Komisi X Sutan Adil Hendra melakukan kunjungan kerja spesifik guna mendapat masukan dan aspirasi terkait RUU Ekonomi Kreatif ke Provinsi Sumatera Selatan.

(Baca Juga: Ekonomi Kreatif Merupakan Bahan Bakar Ekonomi Nasional)

Dia mengungkapkan, pada dasarnya pengembangan ekonomi kreatif bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif, sebagaimana strategi dan arah kebijakan yang tercantum di dalam RPJMD Pemprov 2003-2018 diharap mampu menanggulangi kemiskinan sebagai prioritas pembangunan daerah.

Sutan juga berpesan agar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dapat meningkatkan tradisi daerah yang sudah ada seperti songket, kuliner khas Sumsel seperti pempek dapat dikembangkan lagi secara kreatif dan bernilai ganda.

"Kita ingin Bekraf itu ada untuk meningkatkan apa yang sudah ada lebih berkembang lagi. Bagaimana pengembangan ekonomi kreatif ke depan. Jadi penekanan kami dari sisi politik, Komisi X kami minta Bekraf hadir di setiap langkah yang berhubungan dengan ekonomi kreatif," papar Sutan dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (17/10/2017).

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadis Budpar) Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengatakan, industri kreatif punya tujuan mensejahterakan masyarakat dan perluasan lapangan kerja, sehingga apa yang sudah ada di Sumsel bisa dinaikkan lagi kualitasnya. "Dalam arti kualitas produk, packing dan sebagainya, diharapkan dapat menghasilkan dua kali lipat kesejahteraan yang sudah ada. Industri kreatif sudah ada tinggal bagaimana menaikkan levelnya dengan keuntungan yang ganda," ujar Irene.

Di Sumsel, kuliner, fashion, kriya, dan seni pertunjukan merupakan bidang ekonomi kreatif yang menjadi proritas pembangunan ekonomi kreatif jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Bumi Sriwijaya memiliki potensi kuliner yang beragam dan unik, yang di antaranya telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB), yakni Pempek dan Kue 8 Jam. Di samping itu terdapat kuliner khas lainnya seperti pindang, lempok, rusip, tempoyak, bekasam.

Fashion di Sumsel memiliki potensi pengelolaan tekstil dengan produk antara lain Songket yang sudah menjadi WBTB Indonesia, Jumputan, Blongsong, Tajung, Gebeng, dan Batik Palembang. Adapun kerajinan atau kriya khas Sumsel ada perhiasan emas, kerajinan perhiasan perak dan gerabah serta kerajinan rakyat lainnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0806 seconds (0.1#10.140)