Balikpapan Batal Tutup Operasional Ojek Online
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memutuskan untuk membatalkan rencana penutupan kegiatan operasional transportasi online di wilayahnya. Ini dilakukan karena mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang nyaman dan terjangkau.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, keputusan untuk tidak menutup operasional transportasi online diambil setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur.
Dia mengaku tidak memiliki kewenangan atau kemampuan menutup aplikasi online. Selain itu, pada dasarnya pemerintah pusat mendorong usaha berbasis online asalkan sesuai regulasi yang akan ditetapkan.
"Saya juga mendukung aspirasi warga Kota Balikpapan. Agar mendapatkan angkutan umum yang nyaman dan aman baik itu angkutan online roda empat atau angkutan umum konvensional," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Keputusan yang ambil Pemkot Balikpapan ini juga mendapat apresiasi dari perwakilan transportasi online, Go-Jek. Senior Vice President Public Policy and Government Relations Go-Jek Dimas Malikulkusno Utomo menyatakan kehadiran transportasi online di Balikpapan bertujuan untuk memberikan pelayanan transportasi yang lebih nyaman dan terjangkau bagi masyarakat.
"Kami mengapresiasi sikap wali Kota yang memperhatikan suara konsumen. Kami hadir dengan niat baik untuk melayani warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya," tuturnya.
Seperti diketahui, Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur, membekukan atau menutup sementara operasional transportasi online, seperti Go-Jek, Grab, dan Uber perwakilan daerah setempat. Penutupan sementara ini menyusul desakan sopir angkutan umum menuntut pembekuan seluruh layanan transportasi online Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, keputusan untuk tidak menutup operasional transportasi online diambil setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur.
Dia mengaku tidak memiliki kewenangan atau kemampuan menutup aplikasi online. Selain itu, pada dasarnya pemerintah pusat mendorong usaha berbasis online asalkan sesuai regulasi yang akan ditetapkan.
"Saya juga mendukung aspirasi warga Kota Balikpapan. Agar mendapatkan angkutan umum yang nyaman dan aman baik itu angkutan online roda empat atau angkutan umum konvensional," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Keputusan yang ambil Pemkot Balikpapan ini juga mendapat apresiasi dari perwakilan transportasi online, Go-Jek. Senior Vice President Public Policy and Government Relations Go-Jek Dimas Malikulkusno Utomo menyatakan kehadiran transportasi online di Balikpapan bertujuan untuk memberikan pelayanan transportasi yang lebih nyaman dan terjangkau bagi masyarakat.
"Kami mengapresiasi sikap wali Kota yang memperhatikan suara konsumen. Kami hadir dengan niat baik untuk melayani warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya," tuturnya.
Seperti diketahui, Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur, membekukan atau menutup sementara operasional transportasi online, seperti Go-Jek, Grab, dan Uber perwakilan daerah setempat. Penutupan sementara ini menyusul desakan sopir angkutan umum menuntut pembekuan seluruh layanan transportasi online Balikpapan.
(izz)