Rupiah Makin Tak Berdaya, IHSG Berbalik Menguat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang hari ini semakin tidak berdaya di tengah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berbalik menguat.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp13.532/USD atau memburuk dari posisi kemarin di level Rp13.513/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.511-Rp13.532/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini berada di level Rp13.523/USD atau semakin tidak berdaya dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.505/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada perdagangan sesi I berada di level Rp13.523/USD atau lebih buruk dari posisi sebelumnya yang berada pada level Rp13.515/USD. Pergerakan rupiah berada pada kisaran level Rp13.506-Rp13.525/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, siang ini berada pada level Rp13.521/USD atau melemah dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.514/USD.
Di sisi lain, IHSG siang ini berbalik ke zona hijau setelah tadi pagi melemah. IHSG siang ini menguat 4,37 poin setara 0,07% ke level 5.933,57 setelah tadi pagi dibuka melemah 2,61 poin setara 0,04% ke level 5.926,59. IHSG kemarin berakhir turun 18,13 poin setara 0,30% ke level 5.929,20.
Sektor saham dalam negeri hingga siang ini mayoritas berada di jalur hijau dengan sektor yang menguat terdalam adalah pertambangan naik 1,04% dan sektor yang melemah terdalam yaitu infrastruktur turun 0,88%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,37 miliar dengan 6,16 juta saham diperdagangkan siang ini dan transaksi bersih asing minus Rp356,67 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,68 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,33 triliun. Tercatat 159 saham naik, 148 saham turun dan 156 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI). Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Arthavest Tbk (ARTA), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC).
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp13.532/USD atau memburuk dari posisi kemarin di level Rp13.513/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.511-Rp13.532/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini berada di level Rp13.523/USD atau semakin tidak berdaya dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.505/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada perdagangan sesi I berada di level Rp13.523/USD atau lebih buruk dari posisi sebelumnya yang berada pada level Rp13.515/USD. Pergerakan rupiah berada pada kisaran level Rp13.506-Rp13.525/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, siang ini berada pada level Rp13.521/USD atau melemah dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.514/USD.
Di sisi lain, IHSG siang ini berbalik ke zona hijau setelah tadi pagi melemah. IHSG siang ini menguat 4,37 poin setara 0,07% ke level 5.933,57 setelah tadi pagi dibuka melemah 2,61 poin setara 0,04% ke level 5.926,59. IHSG kemarin berakhir turun 18,13 poin setara 0,30% ke level 5.929,20.
Sektor saham dalam negeri hingga siang ini mayoritas berada di jalur hijau dengan sektor yang menguat terdalam adalah pertambangan naik 1,04% dan sektor yang melemah terdalam yaitu infrastruktur turun 0,88%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,37 miliar dengan 6,16 juta saham diperdagangkan siang ini dan transaksi bersih asing minus Rp356,67 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,68 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,33 triliun. Tercatat 159 saham naik, 148 saham turun dan 156 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI). Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Arthavest Tbk (ARTA), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC).
(izz)