Bank Mantap Targetkan Pertumbuhan Aset Rp18 Triliun
A
A
A
MEDAN - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menargetkan pertumbuhan aset hingga Rp18 triliun pada tahun 2018 mendatang. Pertumbuhan ini dilakukan dengan memperluas jaringan pelayanan dan memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi.
"Kami menargetkan di tahun 2018, pertumbuhan aset mencapai Rp18 triliun hingga Rp19 triliun," ujar Direktur Utama PT Bank Mantap, Josephus Triprakoso disela-sela peresmian kantor Kas Bank Mantap di Jalan Gatot Subroto Medan, Sumatra Utara, Kamis (19/10/2017).
Josephus menerangkan, hingga akhir bulan Juni 2017, total aset yang dimiliki Bank Mantap di posisi Rp12,65 triliun atau tumbuh 152,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan posisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp8,72 triliun atau tumbuh sampai 108,5%.
Untuk penyaluran kredit berkisar Rp9,15 triliun atau meningkat sampai 108,4%. Khusus untuk penyaluran kredit pensiunan sebesar Rp6,99 triliun dengan tumbuh 368,7%, sedangkan laba bersih yang dihasilkan Rp110 miliar atau naik hingga 172,7% dari periode tahun sebelumnya.
Dan kedepan, kata dia, seiring tantangan yang dimiliki sistem perbankan, Bank Mantap telah menerapkan sistem digitalisasi. Hal ini selaras dengan strategi perusahaan, selain memperluas jaringan di seluruh Indonesia, pemanfaatan IT untuk pelayanan merupakan upaya untuk mencapai target di atas.
Josephus menerangkan, pembukaan cabang baru Bank Mantap kedua di Medan bertujuan memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah dan mengembangkan bisnis Bank Mantap. Jaringan kantor kas Medan di Jalan Gatot Subroto merupakan jaringan kantor yang sudah dibuka ke-48, dari rencana pada tahun 2017 untuk membuka 60 jaringan kantor di seluruh Indonesia. "Saat ini di Sumut sudah ada 20 jaringan kantor Bank Mantap," terangnya.
Secara keseluruhan hingga saat ini, jumlah jaringan Bank Mantap di seluruh Indonesia mencapai 174 jaringan, dan rencana tahun 2017 menjadi 186 jaringan kantor, ditambah layanan 9 mobil kas keliling. Selain jaringan kantor, juga jaringan elektronik channel yang luas. Kartu ATM Bank Mantap dapat digunakan pada ATM Bank Mandiri sebanyak 17 ribu unit lebih yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kami tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah bank Mantap khususnya bagi pensiunan PNS dan TNI Polri," kata Josephus.
Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi mengapresiasi hadirnya kantor kas Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) kedua di Medan. Diharapkan, Bank Mantap dapat menambah pilihan bagi masyarakat terhadap jasa perbankan di Sumut, khususnya bagi para pensiunan, baik pensiunan sipil, TNI-Polri maupun BUMN dan swasta.
Erry mengharapkan hadirnya Bank Mantap dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara. "Ini langkah baik Bank Mantap mengembangkan kantor kas di wilayah Medan. Sebab, kota Medan dan Sumut merupakan kawasan yang telah tumbuh menjadi kawasan ekonomi yang sangat strategis, yang memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan, sehingga membutuhkan kehadiran lembaga keuangan seperti Bank Mantap".
Menurut Erry, lembaga perbankan memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Hal ini bisa dilihat dari relevansi kegiatan perbankan di suatu daerah, apabila kegiatan perbankannya baik, maka kondisi pembangunannya juga akan baik pula. Begitu sebaliknya, apabila kegiatan ekonomi suatu negara atau daerah baik maka kegiatan perbankannya akan baik pula.
"Kami menargetkan di tahun 2018, pertumbuhan aset mencapai Rp18 triliun hingga Rp19 triliun," ujar Direktur Utama PT Bank Mantap, Josephus Triprakoso disela-sela peresmian kantor Kas Bank Mantap di Jalan Gatot Subroto Medan, Sumatra Utara, Kamis (19/10/2017).
Josephus menerangkan, hingga akhir bulan Juni 2017, total aset yang dimiliki Bank Mantap di posisi Rp12,65 triliun atau tumbuh 152,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan posisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp8,72 triliun atau tumbuh sampai 108,5%.
Untuk penyaluran kredit berkisar Rp9,15 triliun atau meningkat sampai 108,4%. Khusus untuk penyaluran kredit pensiunan sebesar Rp6,99 triliun dengan tumbuh 368,7%, sedangkan laba bersih yang dihasilkan Rp110 miliar atau naik hingga 172,7% dari periode tahun sebelumnya.
Dan kedepan, kata dia, seiring tantangan yang dimiliki sistem perbankan, Bank Mantap telah menerapkan sistem digitalisasi. Hal ini selaras dengan strategi perusahaan, selain memperluas jaringan di seluruh Indonesia, pemanfaatan IT untuk pelayanan merupakan upaya untuk mencapai target di atas.
Josephus menerangkan, pembukaan cabang baru Bank Mantap kedua di Medan bertujuan memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah dan mengembangkan bisnis Bank Mantap. Jaringan kantor kas Medan di Jalan Gatot Subroto merupakan jaringan kantor yang sudah dibuka ke-48, dari rencana pada tahun 2017 untuk membuka 60 jaringan kantor di seluruh Indonesia. "Saat ini di Sumut sudah ada 20 jaringan kantor Bank Mantap," terangnya.
Secara keseluruhan hingga saat ini, jumlah jaringan Bank Mantap di seluruh Indonesia mencapai 174 jaringan, dan rencana tahun 2017 menjadi 186 jaringan kantor, ditambah layanan 9 mobil kas keliling. Selain jaringan kantor, juga jaringan elektronik channel yang luas. Kartu ATM Bank Mantap dapat digunakan pada ATM Bank Mandiri sebanyak 17 ribu unit lebih yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kami tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah bank Mantap khususnya bagi pensiunan PNS dan TNI Polri," kata Josephus.
Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi mengapresiasi hadirnya kantor kas Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) kedua di Medan. Diharapkan, Bank Mantap dapat menambah pilihan bagi masyarakat terhadap jasa perbankan di Sumut, khususnya bagi para pensiunan, baik pensiunan sipil, TNI-Polri maupun BUMN dan swasta.
Erry mengharapkan hadirnya Bank Mantap dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara. "Ini langkah baik Bank Mantap mengembangkan kantor kas di wilayah Medan. Sebab, kota Medan dan Sumut merupakan kawasan yang telah tumbuh menjadi kawasan ekonomi yang sangat strategis, yang memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan, sehingga membutuhkan kehadiran lembaga keuangan seperti Bank Mantap".
Menurut Erry, lembaga perbankan memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Hal ini bisa dilihat dari relevansi kegiatan perbankan di suatu daerah, apabila kegiatan perbankannya baik, maka kondisi pembangunannya juga akan baik pula. Begitu sebaliknya, apabila kegiatan ekonomi suatu negara atau daerah baik maka kegiatan perbankannya akan baik pula.
(ven)