Sektor Vokasi, Kemenperin Libatkan 565 Industri dan 1.795 SMK
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus memperkuat program Presiden Jokowi, yaitu satu juta tenaga kerja kompeten melalui program pendidikan vokasi sampai tahun 2019. Untuk itu, Kemenperin siap melibatkan 565 industri dan 1.795 SMK.
Hingga Oktober 2017, program ini sendiri sudah diluncurkan di empat tahap di beberapa daerah, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogayakarta, Jawa Barat serta Sumatra bagian utara (Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Kepulauan Riau).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara SMK dengan industri, diharapkan menghasilkan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.
"Sampai saat ini, kami juga mampu menghasilkan 254.037 tenaga kerja kompeten yang bersertifikat," ungkapnya saat paparan pencapaian 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Senin (23/10/2017).
Bahkan, lanjut Airlangga, pogram pendidikan vokasi akan dilakukan kembali untuk wilayah Sumatra bagian Selatan serta Provinsi DKI Jakarta dan Banten.
Selain itu, masih kata Airlangga, pihaknya mengajak industri nasional baik skala besar maupun sektor IKM dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital terkini dalam upaya kesiapan menghadapi era industry 4.0.
"Pada tahun 2017, kami menyusun roadmap implementasi Industry 4.0 agar dapat diterapkan pada industri manufaktur nasional," ujarnya.
Sistem ini, berpeluang membangun produksi manufaktur yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Mengingat industry 4.0 telah menerapkan teknologi manufaktur yang modern, diantaranya industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman. Bahkan menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya hingga 12%-15%.
Hingga Oktober 2017, program ini sendiri sudah diluncurkan di empat tahap di beberapa daerah, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogayakarta, Jawa Barat serta Sumatra bagian utara (Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Kepulauan Riau).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara SMK dengan industri, diharapkan menghasilkan tenaga kerja yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.
"Sampai saat ini, kami juga mampu menghasilkan 254.037 tenaga kerja kompeten yang bersertifikat," ungkapnya saat paparan pencapaian 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Senin (23/10/2017).
Bahkan, lanjut Airlangga, pogram pendidikan vokasi akan dilakukan kembali untuk wilayah Sumatra bagian Selatan serta Provinsi DKI Jakarta dan Banten.
Selain itu, masih kata Airlangga, pihaknya mengajak industri nasional baik skala besar maupun sektor IKM dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital terkini dalam upaya kesiapan menghadapi era industry 4.0.
"Pada tahun 2017, kami menyusun roadmap implementasi Industry 4.0 agar dapat diterapkan pada industri manufaktur nasional," ujarnya.
Sistem ini, berpeluang membangun produksi manufaktur yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Mengingat industry 4.0 telah menerapkan teknologi manufaktur yang modern, diantaranya industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman. Bahkan menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya hingga 12%-15%.
(ven)