Sri Mulyani: RI Terpanggil Jadikan Infrastruktur bukan Barang Mewah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, alasan kenapa Indonesia terpanggil untuk menggenjot pembangunan infrastruktur dalam beberapa tahun belakangan. Salah satunya adalah karena masih ada masyarakat Indonesia yang belum menikmati sanitasi, air bersih bahkan hingga Listrik.
Terkait infrastruktur kelistrikan, harus diakui listrik sudah menjadi kebutuhan nomor satu. Hampir semua rumah tangga Indonesia membutuhkan listrik dan menurut Sri Mulyani di Jakarta mungkin tidak terasa kebutuhan tersebut karena selalu taken for grated, namun yang menjadi masalah ada yang menikmati listrik dengan harga yang mahal.
"Di bagian lain Republik Indonesia masih ada masyarakat kita yang bahkan belum memiliki sanitasi, air bersih dan listrik. Itu adalah bagian yang membuat kita semakin terpanggil bahwa infrastruktur isn't luxury, infrastruktur isn't hobby, tapi suatu kebutuhan untuk negara," terangnya dalam rangkaian acara Hari Oeang di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Lebih lanjut Ia juga menekankan, bahwa pembangunan sanitasi dan infrastruktur untuk air bersih di suatu negara menjadi hal yang mendesak. Menurutnya masih ada ada beberapa negara yang kurang konsen dengan masalah pembangunan tersebut.
"Bayangkan jika 257 juta manusia bangun tidur semuanya menuju ke kamar kecil, maka bayangkan persoalan sanitasi dan air bersih menjadi sangat luar biasa penting," sambungnya
Meskipun sangat penting, namun Sri Mulyani memberikan contoh bahwa India adalah salah satu negara yang tidak konsen dengan sanitasi. Maka, di negara tersebut orang hanya sekedar melakukan kegiatan yang sifatnya private tanpa adanya infrastruktur.
"Itu sudah terjadi di India, yang disebut open defecation, jadi orang membuang air kecil/besar secara terbuka yang menyebabkan tingkat sanitasi kesehatan sangat turun. itu saja. Sesuatu yang sifatnya pribadi tapi menjadi touch the issue mengenai masalah infrastruktur, air bersih dan sanitasi," paparnya.
Terkait infrastruktur kelistrikan, harus diakui listrik sudah menjadi kebutuhan nomor satu. Hampir semua rumah tangga Indonesia membutuhkan listrik dan menurut Sri Mulyani di Jakarta mungkin tidak terasa kebutuhan tersebut karena selalu taken for grated, namun yang menjadi masalah ada yang menikmati listrik dengan harga yang mahal.
"Di bagian lain Republik Indonesia masih ada masyarakat kita yang bahkan belum memiliki sanitasi, air bersih dan listrik. Itu adalah bagian yang membuat kita semakin terpanggil bahwa infrastruktur isn't luxury, infrastruktur isn't hobby, tapi suatu kebutuhan untuk negara," terangnya dalam rangkaian acara Hari Oeang di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Lebih lanjut Ia juga menekankan, bahwa pembangunan sanitasi dan infrastruktur untuk air bersih di suatu negara menjadi hal yang mendesak. Menurutnya masih ada ada beberapa negara yang kurang konsen dengan masalah pembangunan tersebut.
"Bayangkan jika 257 juta manusia bangun tidur semuanya menuju ke kamar kecil, maka bayangkan persoalan sanitasi dan air bersih menjadi sangat luar biasa penting," sambungnya
Meskipun sangat penting, namun Sri Mulyani memberikan contoh bahwa India adalah salah satu negara yang tidak konsen dengan sanitasi. Maka, di negara tersebut orang hanya sekedar melakukan kegiatan yang sifatnya private tanpa adanya infrastruktur.
"Itu sudah terjadi di India, yang disebut open defecation, jadi orang membuang air kecil/besar secara terbuka yang menyebabkan tingkat sanitasi kesehatan sangat turun. itu saja. Sesuatu yang sifatnya pribadi tapi menjadi touch the issue mengenai masalah infrastruktur, air bersih dan sanitasi," paparnya.
(akr)