PT SMI Diharapkan Ikut Berperan Kembangkan Infrastruktur Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI didorong untuk berperan dalam pengembangan infrastruktur kesehatan sebagai penopang pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara khusus meminta PT SMI meningkatkan peran strategis guna mewujudkan transformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Peran strategis itu antara lain terdiri dari sejumlah pilar bisnis Perseroan, seperti dari sisi pembiayaan dan investasi, jasa konsultasi, hingga pengembangan proyek.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menilai PT SMI dapat menjalankan peran vital melalui ketiga pilar bisnis itu. “Dengan tiga pilar bisnis ini, PT SMI bisa masuk pada pengembangan atau pembangunan rumah sakit di daerah, tidak hanya RSUD tetapi juga RS Umum, serta RS Pusat,” ujarnya dalam Webinar Indonesia Sustainable Development Day 2021 (ISDD), Senin (15/11/2012).
(Baca juga:Wijaya Karya Peroleh Pinjaman dari Sarana Multi Infrastruktur Rp700 Miliar)
Saat ini, Kemenkes disebut tengah melakukan transformasi SKN yang mencakup enam pilar. Masing-masing pilar itu adalah transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan, fokus pemerintah terhadap pengembangan infrastruktur kesehatan disebabkan kesadaran bahwa SDM yang sehat merupakan motor penggerak pada pertumbuhan dan pemulihan ekonomi skala nasional.
Untuk itu, Rionald menyampaikan apresiasi terhadap upaya proaktif PT SMI dalam meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan guna menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan, serta pengelolaan infrastruktur kesehatan.
(Baca juga:Dorong Akses Pembiayaan Perumahan, UUS Bank DKI Jalin Sinergi dengan SMF)
Dia juga mendorong PT SMI untuk meningkatkan portofolio pembiayaan pada berbagai proyek yang bersifat berkelanjutan. Hal itu disebut sejalan dengan rencana dan agenda pemerintah dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim atau climate change.
Terlebih, Indonesia telah berkomitmen serta dalam aksi pencegahan perubahan iklim yang ditandai dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam The 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Inggris.
“Bagi kami di Kemenkeu, PT SMI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) memiliki peran penting untuk mengedepankan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam implementasinya. Oleh karena itu, memang tugas dari PT SMI adalah bagaimana dalam proyeknya bisa mendorong pemerintah daerah dan pihak lain menerapkan ekonomi berkelanjutan,” kata Rionald.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menilai PT SMI dapat menjalankan peran vital melalui ketiga pilar bisnis itu. “Dengan tiga pilar bisnis ini, PT SMI bisa masuk pada pengembangan atau pembangunan rumah sakit di daerah, tidak hanya RSUD tetapi juga RS Umum, serta RS Pusat,” ujarnya dalam Webinar Indonesia Sustainable Development Day 2021 (ISDD), Senin (15/11/2012).
(Baca juga:Wijaya Karya Peroleh Pinjaman dari Sarana Multi Infrastruktur Rp700 Miliar)
Saat ini, Kemenkes disebut tengah melakukan transformasi SKN yang mencakup enam pilar. Masing-masing pilar itu adalah transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan, fokus pemerintah terhadap pengembangan infrastruktur kesehatan disebabkan kesadaran bahwa SDM yang sehat merupakan motor penggerak pada pertumbuhan dan pemulihan ekonomi skala nasional.
Untuk itu, Rionald menyampaikan apresiasi terhadap upaya proaktif PT SMI dalam meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan guna menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan, serta pengelolaan infrastruktur kesehatan.
(Baca juga:Dorong Akses Pembiayaan Perumahan, UUS Bank DKI Jalin Sinergi dengan SMF)
Dia juga mendorong PT SMI untuk meningkatkan portofolio pembiayaan pada berbagai proyek yang bersifat berkelanjutan. Hal itu disebut sejalan dengan rencana dan agenda pemerintah dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim atau climate change.
Terlebih, Indonesia telah berkomitmen serta dalam aksi pencegahan perubahan iklim yang ditandai dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam The 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Inggris.
“Bagi kami di Kemenkeu, PT SMI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) memiliki peran penting untuk mengedepankan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam implementasinya. Oleh karena itu, memang tugas dari PT SMI adalah bagaimana dalam proyeknya bisa mendorong pemerintah daerah dan pihak lain menerapkan ekonomi berkelanjutan,” kata Rionald.