Asabri Bali Tebar Rp1,6 Miliar untuk Mitra Binaan
A
A
A
DENPASAR - PT Asabri Kantor Cabang Denpasar, Bali memberikan bantuan kepada belasan mitra binaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp730 juta. Penyaluran bantuan ini periode Januari-Juni 2017 dan ditarget mencapai Rp1,6 miliar hingga akhir tahun.
Mayoritas mitra binaan PT Asabri yakni perajin ukiran dan tenun. Kepala Kantor Cabang PT Asabri Denpasar Yudha Gelorawan mengatakan, bantuan ini mampu mengangkat perekonomian dan kesejahteraan pelaku UMKM. Mereka cukup mengajukan persyaratan seperti KTP, KK, izin usaha, dan buku keuangan usahanya.
Kemudian, pihak Asabri akan melakukan survei ke lokasi UMKM itu berada. "Maksimal bisa kita kasih Rp200 juta," ujar Yudha di Bali, kemarin.
Berdasarkan data Asabri Denpasar, Bali, sejak 2009-2017 mitra binaan yang ditangani mencapai 168 unit dengan penyaluran pinjaman permodalan sebesar Rp7,4 miliar. Bantuan untuk satu pelaku UMKM diberi batas waktu cicilan selama tiga tahun dengan bunga sekitar 3% per tahun. Saat ini, terdapat 30.000-an pelaku usaha di Bali.
Menurut Yudha, pihaknya terus mencari mitra binaan yang prospektif. Tidak hanya diberi modal, mereka juga akan dilatih agar menjadi pengusaha sukses. "Kami juga menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM, dengan begitu hasil produksi mereka juga bisa dipromosikan secara luas," katanya.
Kabid Administrasi Umum Kantor Cabang PT Asabri Denpasar I Nyoman Sapreg menuturkan, untuk pinjaman pelaku UMKM tidak dipotong biaya administrasi. Namun, pihaknya selektif dalam menyalurkan bantuan, hanya pelaku usaha yang memiliki kesungguhan dan prospektif yang dikasih pinjaman.
Misalnya, perajin iron craft di Badung, Bali diberi Rp75 juta. "Perajin ini mempunyai aset yang mumpuni dan pembukuan keuangannya juga bagus. Sudah begitu memberdayakan warga lokal sebagai pekerja," imbuh dia.
Perajin iron craft Ngurah Gita mengaku bersyukur atas pinjaman modal dari Asabri. Uang ini akan dibelikan mesin las dan bahan-bahan yang mayoritas dari besi dan seng. "Saya pernah mengajukan pinjaman KUR, tapi cuma dikasih Rp25 juta, tanggung banget. Kalau ini cair lumayan buat tambah mesin las," tuturnya.
Mayoritas mitra binaan PT Asabri yakni perajin ukiran dan tenun. Kepala Kantor Cabang PT Asabri Denpasar Yudha Gelorawan mengatakan, bantuan ini mampu mengangkat perekonomian dan kesejahteraan pelaku UMKM. Mereka cukup mengajukan persyaratan seperti KTP, KK, izin usaha, dan buku keuangan usahanya.
Kemudian, pihak Asabri akan melakukan survei ke lokasi UMKM itu berada. "Maksimal bisa kita kasih Rp200 juta," ujar Yudha di Bali, kemarin.
Berdasarkan data Asabri Denpasar, Bali, sejak 2009-2017 mitra binaan yang ditangani mencapai 168 unit dengan penyaluran pinjaman permodalan sebesar Rp7,4 miliar. Bantuan untuk satu pelaku UMKM diberi batas waktu cicilan selama tiga tahun dengan bunga sekitar 3% per tahun. Saat ini, terdapat 30.000-an pelaku usaha di Bali.
Menurut Yudha, pihaknya terus mencari mitra binaan yang prospektif. Tidak hanya diberi modal, mereka juga akan dilatih agar menjadi pengusaha sukses. "Kami juga menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM, dengan begitu hasil produksi mereka juga bisa dipromosikan secara luas," katanya.
Kabid Administrasi Umum Kantor Cabang PT Asabri Denpasar I Nyoman Sapreg menuturkan, untuk pinjaman pelaku UMKM tidak dipotong biaya administrasi. Namun, pihaknya selektif dalam menyalurkan bantuan, hanya pelaku usaha yang memiliki kesungguhan dan prospektif yang dikasih pinjaman.
Misalnya, perajin iron craft di Badung, Bali diberi Rp75 juta. "Perajin ini mempunyai aset yang mumpuni dan pembukuan keuangannya juga bagus. Sudah begitu memberdayakan warga lokal sebagai pekerja," imbuh dia.
Perajin iron craft Ngurah Gita mengaku bersyukur atas pinjaman modal dari Asabri. Uang ini akan dibelikan mesin las dan bahan-bahan yang mayoritas dari besi dan seng. "Saya pernah mengajukan pinjaman KUR, tapi cuma dikasih Rp25 juta, tanggung banget. Kalau ini cair lumayan buat tambah mesin las," tuturnya.
(izz)