Investasi di Karawang Tertinggi Se-Jawa Barat
A
A
A
KARAWANG - Nilai investasi yang masuk di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencapai Rp18,3 triliun dari realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I tahun ini. Dipastikan nilai investasi akan bertambah karena realisasi investasi pada kuartal II masih dalam perhitungan Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Nilai inevestasi yang masuk ini menempatkan Kabupaten Karawang di urutan pertama dengan nilai investasi terbesar se-Jawa Barat. "Dari total investasi itu rinciannya untuk PMDN nilai investasinya Rp4,5 triliun dan untuk PMA mencapai Rp13,8 triliun," ujar Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Karawang, Asep Suryana pada Rabu (25/10/2017).
Dan untuk kuartal II 2017, Asep mengatakan pihaknya masih menunggu perhitungan BKPM. Namun ia optimistis akan mengalami peningkatan dari kuartal pertama. "Dengan nilai investasi kuartal I ini saja sudah menempatkan Kabupaten Karawang di peringkat pertama se-Jabar untuk investasi".
Menurut Asep, investasi terbanyak di Kabupaten Karawang ada di sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya sebesar Rp11,6 triliun. Kemudian sektor industri logam, mesin dan elektronika sebesar Rp5,4 triliun, sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp3,8 triliun.
Selanjutnya sektor industri karet dan plastik Rp2,8 triliun dan sektor industri mineral non logam sebesar Rp2,1 triliun. "Dengan rasio investasi sebesar 33,85% ini menempatkan kita tertinggi se-Jabar," bangganya.
Asep mengungkapkan investasi yang masuk ke Karawang ini berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 27.208 tenaga kerja dengan rincian dari PMA sebanyak 24.703 tenaga kerja dan dari PMDN sebesar 2.505 orang tenaga kerja. "Penyerapan tenaga kerja memang lebih banyak dari PMA karena industri besar yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak," katanya.
Menurut Asep, Kabupaten Karawang saat ini menjadi favorit untuk investasi terutama investor asing karena beberapa alasan. Salah satu faktor yang banyak proyek infrastruktur pemerintah pusat di Karawang seperti pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, pelabuhan internasional dan bandara internasional . Selain itu lahan yang tersedia masih cukup luas di Karawang dan tingkat keamanan dan pelayanan yang cepat dari pemerintah daerah.
Untuk meningkatkan investasi di Karawang, pemerintah daerah menyiapkan sejumlah inovasi pelayanan yang langsung menyentuh masyarakat. Salah satunya adalah program yang diberi nama Sistem Informasi Tepat Transparan Efektif dan Handal (Si Teteh). Program Si Teteh merupakan program pendekatan pelayanan perizinan kepada masyarakat melalui sistem online.
"Untuk mendukung itu, tahun ini kita menyediakan 20 unit komputer dan scanner untuk digunakan sebagai pelayanan perizinan. Rencananya sejumlah alat tersebut akan kita simpan di 10 kawasan industri dan sejumlah kantor kecamatan," katanya.
Nilai inevestasi yang masuk ini menempatkan Kabupaten Karawang di urutan pertama dengan nilai investasi terbesar se-Jawa Barat. "Dari total investasi itu rinciannya untuk PMDN nilai investasinya Rp4,5 triliun dan untuk PMA mencapai Rp13,8 triliun," ujar Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Karawang, Asep Suryana pada Rabu (25/10/2017).
Dan untuk kuartal II 2017, Asep mengatakan pihaknya masih menunggu perhitungan BKPM. Namun ia optimistis akan mengalami peningkatan dari kuartal pertama. "Dengan nilai investasi kuartal I ini saja sudah menempatkan Kabupaten Karawang di peringkat pertama se-Jabar untuk investasi".
Menurut Asep, investasi terbanyak di Kabupaten Karawang ada di sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya sebesar Rp11,6 triliun. Kemudian sektor industri logam, mesin dan elektronika sebesar Rp5,4 triliun, sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp3,8 triliun.
Selanjutnya sektor industri karet dan plastik Rp2,8 triliun dan sektor industri mineral non logam sebesar Rp2,1 triliun. "Dengan rasio investasi sebesar 33,85% ini menempatkan kita tertinggi se-Jabar," bangganya.
Asep mengungkapkan investasi yang masuk ke Karawang ini berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 27.208 tenaga kerja dengan rincian dari PMA sebanyak 24.703 tenaga kerja dan dari PMDN sebesar 2.505 orang tenaga kerja. "Penyerapan tenaga kerja memang lebih banyak dari PMA karena industri besar yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak," katanya.
Menurut Asep, Kabupaten Karawang saat ini menjadi favorit untuk investasi terutama investor asing karena beberapa alasan. Salah satu faktor yang banyak proyek infrastruktur pemerintah pusat di Karawang seperti pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, pelabuhan internasional dan bandara internasional . Selain itu lahan yang tersedia masih cukup luas di Karawang dan tingkat keamanan dan pelayanan yang cepat dari pemerintah daerah.
Untuk meningkatkan investasi di Karawang, pemerintah daerah menyiapkan sejumlah inovasi pelayanan yang langsung menyentuh masyarakat. Salah satunya adalah program yang diberi nama Sistem Informasi Tepat Transparan Efektif dan Handal (Si Teteh). Program Si Teteh merupakan program pendekatan pelayanan perizinan kepada masyarakat melalui sistem online.
"Untuk mendukung itu, tahun ini kita menyediakan 20 unit komputer dan scanner untuk digunakan sebagai pelayanan perizinan. Rencananya sejumlah alat tersebut akan kita simpan di 10 kawasan industri dan sejumlah kantor kecamatan," katanya.
(ven)