Hampir 100% Transaksi Bank Lewat Digital
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) Benny Purnomo mengatakan saat ini, hampir 100% transaksi perbankan sudah lewat digital. Nasabah sudah jarang mengunjungi kantor cabang ataupun Automatic Teller Machine (ATM), kecuali soal cash.
"Sebanyak 94% transaksi lewat digital, hanya 6% di cabang atau ATM. Ke depan cabang enggak banyak dibuka, namanya cabang di handphone, kecuali cash, lewat channel elektronik," ujar Benny di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Menurut Benny, segala keuntungan digitalisasi perbankan sudah menjadi kewajiban yang diberikan ke nasabah untuk mendapatkan rasa nyaman. "Kemudahan itu sudah jadi syarat perbankan. Kecepatan, perubahan, fleksibel, kenyamanan setiap hari, kalau bank enggak bisa kasih ini, selesai," katanya.
Benny mengungkapkan, ada lima dampak teknologi digital saat ini. Pertama, perubahan perdagangan, dimana saat ini bila ingin membeli makanan tidak perlu repot keluar rumah karena bisa pesan melalui smartphone.
Kedua, pengalaman. Artinya konsumsi masyarakat bukan lagi barang atau makanan saat pergi ke luar rumah. Sebab, ketika pergi ke restoran atau gedung dan pintunya bagus, langsung digunakan untuk selfie.
Lalu, ketiga yakni sharing economy. Maksudnya siapa saja bisa mempunyai kantor tanpa memiliki gedung sendiri seperti Airbnb dan Go-Jek sebagai perusahaan ojek terbesar tapi tidak punya armada motor.
Yang keempat, perubahan pola kerja. Benny menyampaikan, perubahan mengisi waktu dan menguangkan sarana yang menganggur. "Banyak orang merangkap jadi sopir transportasi online atau punya rumah ada kamar kosong bisa ditawarkan kepada orang untuk disewa," katanya.
Terakhir, Benny menyampaikan, yakni faktor perubahan dari sisi pengeluaran. Dengan adanya teknologi digital, pengeluaran lebih sedikit. "Perubahan struktur pengeluaran, tadinya nonton bioskop butuh Rp100 ribu sekali nonton. Sekarang sudah bisa langganan tv seperti netflix. Selain itu, nyari skripsi tinggal buka google, enggak perlu beli buku seperti saya dulu," pungkasnya.
"Sebanyak 94% transaksi lewat digital, hanya 6% di cabang atau ATM. Ke depan cabang enggak banyak dibuka, namanya cabang di handphone, kecuali cash, lewat channel elektronik," ujar Benny di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Menurut Benny, segala keuntungan digitalisasi perbankan sudah menjadi kewajiban yang diberikan ke nasabah untuk mendapatkan rasa nyaman. "Kemudahan itu sudah jadi syarat perbankan. Kecepatan, perubahan, fleksibel, kenyamanan setiap hari, kalau bank enggak bisa kasih ini, selesai," katanya.
Benny mengungkapkan, ada lima dampak teknologi digital saat ini. Pertama, perubahan perdagangan, dimana saat ini bila ingin membeli makanan tidak perlu repot keluar rumah karena bisa pesan melalui smartphone.
Kedua, pengalaman. Artinya konsumsi masyarakat bukan lagi barang atau makanan saat pergi ke luar rumah. Sebab, ketika pergi ke restoran atau gedung dan pintunya bagus, langsung digunakan untuk selfie.
Lalu, ketiga yakni sharing economy. Maksudnya siapa saja bisa mempunyai kantor tanpa memiliki gedung sendiri seperti Airbnb dan Go-Jek sebagai perusahaan ojek terbesar tapi tidak punya armada motor.
Yang keempat, perubahan pola kerja. Benny menyampaikan, perubahan mengisi waktu dan menguangkan sarana yang menganggur. "Banyak orang merangkap jadi sopir transportasi online atau punya rumah ada kamar kosong bisa ditawarkan kepada orang untuk disewa," katanya.
Terakhir, Benny menyampaikan, yakni faktor perubahan dari sisi pengeluaran. Dengan adanya teknologi digital, pengeluaran lebih sedikit. "Perubahan struktur pengeluaran, tadinya nonton bioskop butuh Rp100 ribu sekali nonton. Sekarang sudah bisa langganan tv seperti netflix. Selain itu, nyari skripsi tinggal buka google, enggak perlu beli buku seperti saya dulu," pungkasnya.
(ven)