Laba Bersih BRI Kuartal III/2017 Naik 8,2%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada kuartal III/2017 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,5 triliun atau tumbuh 8,2% secara year on year (yoy). Sementara, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross BRI tercatat 2,33% atau di bawah rata-rata NPL industri pada Agustus 2017 sebesar 3%.
BRI juga turut meningkatkan cadangan kerugian atau NPL Coverage menjadi 198,2% dari sebelumnya sebesar 156,9% di akhir kuartal III 2016. "Nilai NPL Coverage tersebut saat ini kami anggap cukup ideal dan konservatif dengan mempertimbangkan kondisi makro saat ini," kata Direktur Konsumer BRI Handayani dalam rilis, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Sementara, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank BRI juga mengalami pertumbuhan double digit secara yoy. Tercatat hingga akhir September 2017 DPK BRI tumbuh 10,9% menjadi Rp770,6 triliun.
Menurutnya, CASA masih mendominasi DPK BRI dengan komposisi sebesar 55,4%. "Saat ini BRI fokus menghimpun dana murah dibanding deposito dengan tujuan agar biaya dana semakin rendah," terangnya.
Saat ini biaya dana BRI tercatat 3,47% atau turun dibanding biaya dana periode sama tahun lalu sebesar 3,89%. Perseroan berharap, dengan biaya dana yang rendah, BRI semakin leluasa memberikan suku bunga pinjaman kompetitif pada masyarakat.
Strategi penguatan CASA BRI ini sejalan dengan arah kebijakan perseroan dan transaction banking menjadi salah satu alat untuk meraup CASA. Upaya BRI untuk mengembangkan bisnis transaction banking terlihat dari kenaikan fee based income (FBI), di mana BRI mampu meraup FBI sebesar Rp7,4 triliun atau tumbuh 14,79% dibanding tahun lalu.
Perseroan terus berupaya meningkatkan pendapatan dari non bunga. "Beberapa strateginya yakni melalui digital banking, serta mengarahkan nasabah agar semakin terbiasa untuk melakukan transaksi melalui internet banking, mobile banking dan jaringan e-channel BRI," imbuhnya.
Ke depan, pihaknya optimistis mampu mencapai target-target yang ditetapkan perseroan di awal tahun. Dengan tetap berkomitmen mendukung program strategis pemerintah seperti penyaluran KUR, penyaluran bantuan sosial nontunai, peningkatan inklusi keuangan serta pembiayaan infrastruktur.
BRI juga turut meningkatkan cadangan kerugian atau NPL Coverage menjadi 198,2% dari sebelumnya sebesar 156,9% di akhir kuartal III 2016. "Nilai NPL Coverage tersebut saat ini kami anggap cukup ideal dan konservatif dengan mempertimbangkan kondisi makro saat ini," kata Direktur Konsumer BRI Handayani dalam rilis, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Sementara, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank BRI juga mengalami pertumbuhan double digit secara yoy. Tercatat hingga akhir September 2017 DPK BRI tumbuh 10,9% menjadi Rp770,6 triliun.
Menurutnya, CASA masih mendominasi DPK BRI dengan komposisi sebesar 55,4%. "Saat ini BRI fokus menghimpun dana murah dibanding deposito dengan tujuan agar biaya dana semakin rendah," terangnya.
Saat ini biaya dana BRI tercatat 3,47% atau turun dibanding biaya dana periode sama tahun lalu sebesar 3,89%. Perseroan berharap, dengan biaya dana yang rendah, BRI semakin leluasa memberikan suku bunga pinjaman kompetitif pada masyarakat.
Strategi penguatan CASA BRI ini sejalan dengan arah kebijakan perseroan dan transaction banking menjadi salah satu alat untuk meraup CASA. Upaya BRI untuk mengembangkan bisnis transaction banking terlihat dari kenaikan fee based income (FBI), di mana BRI mampu meraup FBI sebesar Rp7,4 triliun atau tumbuh 14,79% dibanding tahun lalu.
Perseroan terus berupaya meningkatkan pendapatan dari non bunga. "Beberapa strateginya yakni melalui digital banking, serta mengarahkan nasabah agar semakin terbiasa untuk melakukan transaksi melalui internet banking, mobile banking dan jaringan e-channel BRI," imbuhnya.
Ke depan, pihaknya optimistis mampu mencapai target-target yang ditetapkan perseroan di awal tahun. Dengan tetap berkomitmen mendukung program strategis pemerintah seperti penyaluran KUR, penyaluran bantuan sosial nontunai, peningkatan inklusi keuangan serta pembiayaan infrastruktur.
(izz)