Vivo Akan Ditutup jika Tak Bangun SPBU di Indonesia Timur

Jum'at, 27 Oktober 2017 - 14:23 WIB
Vivo Akan Ditutup jika Tak Bangun SPBU di Indonesia Timur
Vivo Akan Ditutup jika Tak Bangun SPBU di Indonesia Timur
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan tenggat waktu kepada PT Vivo Energy Indonesia, untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Indonesia Timur. Jika tidak, maka pemerintah akan menutup Vivo.

Hal tersebut seiring dengan langkah perseroan menjual bahan bakar minyak (BBM) berkadar research octane number (RON) 89 setara premium. (Baca Juga: Jual BBM Setara Premium, SPBU Vivo Wajib Hadir di Indonesia Timur).

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan, Vivo harus berjanji untuk membangun SPBU di Indonesia Timur. Minimal, satu SPBU telah terbangun hingga akhir tahun.

"Ya harus berjanji. Kalau enggak ya kita tutup. Kita akhir tahun ini minta buktikan dulu satu di wilayah timur," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/10/2017).

(Baca Juga: Pertamina Keberatan SPBU Vivo Jual BBM Setara Premium)

Dia mengaku telah memanggil manajemen PT Vivo Energy Indonesia untuk memberikan penegasan mengenai pembangunan SPBU di wilayah Indonesia Timur. Jika tak direalisasikan, maka SPBU Vivo terancam ditutup.

"Harus. Tadi dia kita panggil, yang pertama di Seram, kalau enggak ya tutup. Gampangnya gitu," ucap Ego.

Seperti diberitakan sebelumnya, SPBU Vivo kemarin diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. SPBU yang terletak di daerah Cilangkap ini menjual tiga jenis bahan bakar, yakni Revvo 89, Revvo 90, dan Revvo 92.

Untuk Revvo 89 yang kadar RON-nya diklaim sedikit di atas premium dijual seharga Rp6.100 per liter atau lebih murah dari premium yang seharga Rp6.450 per liter. Sementara untuk Revvo 90 dijual Rp7.500 per liter dan Revvo 92 dijual Rp8.250 per liter.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7694 seconds (0.1#10.140)