Jual BBM Setara Premium, SPBU Vivo Wajib Hadir di Indonesia Timur
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewajibkan PT Vivo Energy Indonesia untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Indonesia bagian timur.
(Baca Juga: Pertamina Keberatan SPBU Vivo Jual BBM Setara Premium)
Hal tersebut lantaran SPBU yang baru diresmikan pengoperasiannya kemarin ini menjual bahan bakar minyak (BBM) berkadar research octane number (RON) 89 atau setara premium.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan, Vivo wajib membuktikan untuk membangun SPBU di wilayah Indonesia Timur. Jika tidak, dia mengancam akan menutup pengoperasian SPBU swasta tersebut.
"Harus nanti semuanya, seperti arahan Pak Menteri. Pak Menteri membuka ruang agar masyarakat punya option. Jelas kayak Vivo itu dia harus membuktikan di Indonesia Timur. Kalau enggak tutup, gampangnya gitu," imbuhnya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Menurutnya, kewajiban Vivo untuk membangun SPBU di Indonesia Timur tidak ada kaitannya dengan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Terpenting, Vivo membangun di wilayah terluar, terdepan, dan terpencil (3T).
"Bukan. Kita enggak melihat satu harganya. Kita minta mereka bangun di wilayah 3T. Jadi, kayak kemarin itu semua segala macam itu awal, tapi berikutnya dia harus terbukti betul-betul di Pulau Seram, Sumbawa, Alor," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, SPBU Vivo kemarin diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. SPBU yang terletak di daerah Cilangkap ini menjual tiga jenis bahan bakar, yakni Revvo 89, Revvo 90, dan Revvo 92.
Untuk Revvo 89 yang kadar RON-nya diklaim sedikit di atas premium dijual seharga Rp6.100 per liter atau lebih murah dari premium yang seharga Rp6.450 per liter. Sementara untuk Revvo 90 dijual Rp7.500 per liter dan Revvo 92 dijual Rp8.250 per liter.
(Baca Juga: Pertamina Keberatan SPBU Vivo Jual BBM Setara Premium)
Hal tersebut lantaran SPBU yang baru diresmikan pengoperasiannya kemarin ini menjual bahan bakar minyak (BBM) berkadar research octane number (RON) 89 atau setara premium.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan, Vivo wajib membuktikan untuk membangun SPBU di wilayah Indonesia Timur. Jika tidak, dia mengancam akan menutup pengoperasian SPBU swasta tersebut.
"Harus nanti semuanya, seperti arahan Pak Menteri. Pak Menteri membuka ruang agar masyarakat punya option. Jelas kayak Vivo itu dia harus membuktikan di Indonesia Timur. Kalau enggak tutup, gampangnya gitu," imbuhnya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Menurutnya, kewajiban Vivo untuk membangun SPBU di Indonesia Timur tidak ada kaitannya dengan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Terpenting, Vivo membangun di wilayah terluar, terdepan, dan terpencil (3T).
"Bukan. Kita enggak melihat satu harganya. Kita minta mereka bangun di wilayah 3T. Jadi, kayak kemarin itu semua segala macam itu awal, tapi berikutnya dia harus terbukti betul-betul di Pulau Seram, Sumbawa, Alor," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, SPBU Vivo kemarin diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. SPBU yang terletak di daerah Cilangkap ini menjual tiga jenis bahan bakar, yakni Revvo 89, Revvo 90, dan Revvo 92.
Untuk Revvo 89 yang kadar RON-nya diklaim sedikit di atas premium dijual seharga Rp6.100 per liter atau lebih murah dari premium yang seharga Rp6.450 per liter. Sementara untuk Revvo 90 dijual Rp7.500 per liter dan Revvo 92 dijual Rp8.250 per liter.
(izz)