Puluhan Pelaku Wirausaha Muda Berdiskusi Capai SDGs
A
A
A
JAKARTA - Dalam memeringati Hari Sumpah Pemuda, Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) dan UN-SDN Indonesia menyelenggarakan Youth Action Forum (YAF). Kegiatan ini diikuti 60 pemimpin organisasi kewirausahaan sosial dari berbagai daerah di Indonesia.
Forum dialog juga dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro. Ini aksi nyata UID dan UN-SDN Indonesia mendukung pemerintah mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres No 59 Tahun 2017 pada 4 Juli 2017.
YAF berlangsung pada 29-31 Oktober dan diharapkan menghasilkan ide-ide kreatif dan sinergi dari peserta yang merupakan generasi muda berumur 16-30 tahun.
"Indonesia telah menegaskan komitmennya mengiplementasikan TPB seperti disampaikan presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg Messe Und Congress, Jerman, 7 Juli 2017. Dialog seperti YAF ini diharapkan dapat membantu mewujudkan komitmen itu," kata Bambang dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu (29/10/2017).
TPB merupakan agenda pembangunan ambisius. Namun dia yakin dapat diwujudkan jika seluruh masyarakat Indonesia, maupun dunia mau bergotong-royong berkolaborasi dan bersinergi mewujudkannya. "Kami juga telah ditugaskan Presiden Jokowi untuk membuat peta jalan nasional TPB dan Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB," ujarnya.
Melalui Perpres No 59/2017, pemerintah telah melakukan penyelarasan TPB dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). TPB telah menjadi komitmen global yang disepakati 193 negara pada September 2015, termasuk Indonesia.
Para pemimpin itu sepakat untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan mengadaptasi agenda pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) hingga 2030. Agenda ini terdiri 17 tujuan utama dengan 169 target, dan meliputi tiga dimensi utama yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
"SDGs merupakan kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang sudah berakhir pada 2015," kata Bambang.
Ketua Yayasan UID Mari Elka Pangestu mengatakan, sebagai organisasi nirlaba, UID sejak awal berdiri pada 2003 telah terlibat aktif dalam mengembangkan dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan.
"Melalui YAF ini diharapkan, semua pihak terutama generasi muda yang merupakan 50% penduduk Indonesia, bisa lebih terinspirasi dan bersinergi membangun. Lalu menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan bagi kemajuan dan kelangsungan kesejahteraan masyarakat di masa depan," harap Mari.
Forum dialog juga dihadiri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro. Ini aksi nyata UID dan UN-SDN Indonesia mendukung pemerintah mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Target Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres No 59 Tahun 2017 pada 4 Juli 2017.
YAF berlangsung pada 29-31 Oktober dan diharapkan menghasilkan ide-ide kreatif dan sinergi dari peserta yang merupakan generasi muda berumur 16-30 tahun.
"Indonesia telah menegaskan komitmennya mengiplementasikan TPB seperti disampaikan presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg Messe Und Congress, Jerman, 7 Juli 2017. Dialog seperti YAF ini diharapkan dapat membantu mewujudkan komitmen itu," kata Bambang dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu (29/10/2017).
TPB merupakan agenda pembangunan ambisius. Namun dia yakin dapat diwujudkan jika seluruh masyarakat Indonesia, maupun dunia mau bergotong-royong berkolaborasi dan bersinergi mewujudkannya. "Kami juga telah ditugaskan Presiden Jokowi untuk membuat peta jalan nasional TPB dan Rencana Aksi Nasional (RAN) TPB," ujarnya.
Melalui Perpres No 59/2017, pemerintah telah melakukan penyelarasan TPB dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). TPB telah menjadi komitmen global yang disepakati 193 negara pada September 2015, termasuk Indonesia.
Para pemimpin itu sepakat untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan mengadaptasi agenda pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) hingga 2030. Agenda ini terdiri 17 tujuan utama dengan 169 target, dan meliputi tiga dimensi utama yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
"SDGs merupakan kelanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang sudah berakhir pada 2015," kata Bambang.
Ketua Yayasan UID Mari Elka Pangestu mengatakan, sebagai organisasi nirlaba, UID sejak awal berdiri pada 2003 telah terlibat aktif dalam mengembangkan dan menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan.
"Melalui YAF ini diharapkan, semua pihak terutama generasi muda yang merupakan 50% penduduk Indonesia, bisa lebih terinspirasi dan bersinergi membangun. Lalu menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan bagi kemajuan dan kelangsungan kesejahteraan masyarakat di masa depan," harap Mari.
(izz)