HSBC Cetak Pertumbuhan Laba 448%
A
A
A
LONDON - Salah satu perbankan terbesar di dunia yakni HSBC mencatatkan lompatan besar pertumbuhan laba, dengan pengaruh terbesar berasal dari pertumbuhan bisnis di Asia. Laba bank yang berpusat di Inggris tersebut melaporkan laba kuartalan sebelum pajak mencapai sebesar USD4,6 miliar secara tiga bulanan hingga akhir September.
Seperti dilansir BBBC, Senin (30/10/2017) angka tersebut menandai peningkatan besar mencapai 448% dari USD843 juta yang berhasil diraih pada periode yang sama tahun lalu. Pada saat itu HSBC mengalami krisis setelah mengalami penurunan USD1,7 miliar akibat dari penjualan unit di Brazil.
Hasil terbaru sesuai dengan ekspektasi pasar dan dibantu oleh pemotongan biaya dan fokus di Asia."Kami pivot Asia adalah mengarahkan keuntungan yang lebih tinggi dan pinjaman pertumbuhan, terutama di Hong Kong dan Pearl River Delta," ujar Kepala Eksekutif HSB Stuart Gulliver dalam sebuah pernyataan.
Penghasilan perusahaan mendapatkan dorongan dari premi yang lebih tinggi dari asuransi dan aset manajemen bisnis di Asia. Saham HSBC terlihat meningkat lebih dari 1% dalam perdagangan sore di Hong Kong setelah mengumumkan update penghasilan.
Sejak krisis keuangan 2008, HSBC telah memangkas pekerjaan dan menjual beberapa aset mereka untuk membuat grup lebih menguntungkan, sementara perusahaan masih membuat pembayaran dividen kepada pemegang saham. Bank terus mencatatkan pertumbuhan positif di Asia, untuk menjadi salah satu yang tercepat.
Hal tersebut telah menjadi bagian dari strategi untuk memperluas bisnis dan menggantik kerugian. "Untuk mengembangkan dibutuhkan kunci untuk memastikan kita membangun dan meningkatkan HSBC dan menjadi momentum sekarang," ujar Chairman Baru Mark Tucker.
Inisiatif tersebut akan dipimpin oleh CEO Flint yang mengambil alih setelah keluarnya Kepala Eksekutif HSBC Stuart Gullive dan akan memulai peran barunya Februari, mendatang. Flint mengatakan bank harus berinovasi dan mempercepat laju perubahan yang diperlukan untuk memenuhi harapan para pemegang saham, nasabah dan karyawan.
Seperti dilansir BBBC, Senin (30/10/2017) angka tersebut menandai peningkatan besar mencapai 448% dari USD843 juta yang berhasil diraih pada periode yang sama tahun lalu. Pada saat itu HSBC mengalami krisis setelah mengalami penurunan USD1,7 miliar akibat dari penjualan unit di Brazil.
Hasil terbaru sesuai dengan ekspektasi pasar dan dibantu oleh pemotongan biaya dan fokus di Asia."Kami pivot Asia adalah mengarahkan keuntungan yang lebih tinggi dan pinjaman pertumbuhan, terutama di Hong Kong dan Pearl River Delta," ujar Kepala Eksekutif HSB Stuart Gulliver dalam sebuah pernyataan.
Penghasilan perusahaan mendapatkan dorongan dari premi yang lebih tinggi dari asuransi dan aset manajemen bisnis di Asia. Saham HSBC terlihat meningkat lebih dari 1% dalam perdagangan sore di Hong Kong setelah mengumumkan update penghasilan.
Sejak krisis keuangan 2008, HSBC telah memangkas pekerjaan dan menjual beberapa aset mereka untuk membuat grup lebih menguntungkan, sementara perusahaan masih membuat pembayaran dividen kepada pemegang saham. Bank terus mencatatkan pertumbuhan positif di Asia, untuk menjadi salah satu yang tercepat.
Hal tersebut telah menjadi bagian dari strategi untuk memperluas bisnis dan menggantik kerugian. "Untuk mengembangkan dibutuhkan kunci untuk memastikan kita membangun dan meningkatkan HSBC dan menjadi momentum sekarang," ujar Chairman Baru Mark Tucker.
Inisiatif tersebut akan dipimpin oleh CEO Flint yang mengambil alih setelah keluarnya Kepala Eksekutif HSBC Stuart Gullive dan akan memulai peran barunya Februari, mendatang. Flint mengatakan bank harus berinovasi dan mempercepat laju perubahan yang diperlukan untuk memenuhi harapan para pemegang saham, nasabah dan karyawan.
(akr)