Rupiah Diprediksi Kembali Menguat
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah yang masih mampu positif dengan memanfaatkan pelemahan pada USD diharapkan dapat kembali terjadi. Apalagi jika rilis data-data makroekonomi dalam negeri dapat ditanggapi positif sehingga memberikan dampak positif pada rupiah.
Diharapkan kenaikan dapat kembali terjadi dengan memanfaatkan pelemahan USD sehingga kekhawatiran akan pelemahan rupiah dapat berkurang.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.575/USD dan resisten Rp13.540/USD.
Sementara, skenario akan kenaikan rupiah kemarin mampu dijalankan rupiah yang kembali melanjutkan pergerakan positifnya. Pergerakan USD yang masih kembali melemah dapat dimanfaatkan rupiah untuk kembali melanjutkan penguatannya.
"Kembali adanya kisruh politik di pemerintahan Presiden Trump membuat pergerakan USD kembali melemah. Di sisi lain, tetapnya kebijakan moneter BoJ membuat JPY tidak banyak bergerak. Hal yang kurang lebih sama terjadi pada EUR dan CNY yang terlihat mampu melampaui laju USD," pungkasnya.
Diharapkan kenaikan dapat kembali terjadi dengan memanfaatkan pelemahan USD sehingga kekhawatiran akan pelemahan rupiah dapat berkurang.
"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.575/USD dan resisten Rp13.540/USD.
Sementara, skenario akan kenaikan rupiah kemarin mampu dijalankan rupiah yang kembali melanjutkan pergerakan positifnya. Pergerakan USD yang masih kembali melemah dapat dimanfaatkan rupiah untuk kembali melanjutkan penguatannya.
"Kembali adanya kisruh politik di pemerintahan Presiden Trump membuat pergerakan USD kembali melemah. Di sisi lain, tetapnya kebijakan moneter BoJ membuat JPY tidak banyak bergerak. Hal yang kurang lebih sama terjadi pada EUR dan CNY yang terlihat mampu melampaui laju USD," pungkasnya.
(ven)