Bank Mandiri Kucurkan Kredit Sindikasi untuk Waskita Karya
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) berkomitmen mendukung percepatan pembangunan sektor infrastruktur Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan ikut terlibat dalam kredit sindikasi kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp5,14 triliun untuk pembangunan proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated.
Menurut Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi, kontribusi Bank Mandiri dakam sindikasi ini adalah sebesar Rp1,437 triliun. Dalam transaksi ini, Bank Mandiri juga akan bertindak sebagai joint mandated lead arranger (JMLA) and bookrunner.
"Kami berharap, keberadaan ruas tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini akan meningkatkan konektivitas dan mempercepat distribusi barang dan penumpang di Pulau Jawa," kata Dikdik dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Dikdik juga menambahkan, komitmen kuat perseroan dalam mendukung infrastruktur jalan tol juga terlihat dari realisasi pembiayaan untuk pembangunan jalan tol, yang mencapai Rp9,4 triliun hingga September 2017, naik sekitar 12% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun komitmen yang telah diberikan hingga periode yang sama adalah Rp15 triliun.
Menurut Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi, kontribusi Bank Mandiri dakam sindikasi ini adalah sebesar Rp1,437 triliun. Dalam transaksi ini, Bank Mandiri juga akan bertindak sebagai joint mandated lead arranger (JMLA) and bookrunner.
"Kami berharap, keberadaan ruas tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini akan meningkatkan konektivitas dan mempercepat distribusi barang dan penumpang di Pulau Jawa," kata Dikdik dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Dikdik juga menambahkan, komitmen kuat perseroan dalam mendukung infrastruktur jalan tol juga terlihat dari realisasi pembiayaan untuk pembangunan jalan tol, yang mencapai Rp9,4 triliun hingga September 2017, naik sekitar 12% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun komitmen yang telah diberikan hingga periode yang sama adalah Rp15 triliun.
(fjo)