Targetkan Laba, TRAM Akan Akuisisi Dua Perusahaan Tambang

Selasa, 07 November 2017 - 20:35 WIB
Targetkan Laba, TRAM...
Targetkan Laba, TRAM Akan Akuisisi Dua Perusahaan Tambang
A A A
JAKARTA - PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) siap alihkan fokus bisnisnya ke sektor pertambangan batu bara dari sebelumnya jasa transportasi laut. Strategi ini diyakini dapat menghasilkan laba di tahun depan.

Direktur Utama TRAM Soebianto Hidayat mengatakan, diversifikasi bisnis ke jasa pertambangan dan energi bertujuan untuk meningkatkan performa bisnis. Sebagai langkah awal masuk ke sektor tambang, TRAM akan mengambil alih perusahaan tambang PT Gunung Bara Utama (GBU) secara tidak langsung melalui pemegang saham PT Semeru Infra Energi (SIE) dan PT Black Diamond Energi (BDE).

Selain itu, TRAM juga akan mengakusisi PT SMR Utama Tbk (SMRU) melalui pemegang sahamnya yaitu PT Lautan Rizki Abadi (LRA). Rencana akuisisi ini juga telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Dengan rencana akuisisi perusahaan tambang dan perusahaan jasa pertambangan, diharapkan tahun depan proyeksi keuangan TRAM sudah mencatatkan laba," kata Soebianto usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Soebianto menjelaskan, perseroan juga berganti nama demi bisnis barunya. Kinerja perseroan yang dulunya bernama Trada Maritime ini mulai membaik. Meskipun masih menderita rugi USD5,96 juta, namun posisi itu jauh berkurang dari angka kerugian pada September 2016 yang mencapai USD13,10 juta. Perbaikan angka kerugian tidak terlepas dari pertumbuhan laba usaha sebesar 43% menjadi USD5,01 juta dari periode yang sama tahun lalu USD3,51 juta.

Perseroan menargetkan proses akuisisi dua perusahaan tambang dapat rampung tahun depan. Sehingga, TRAM akan menjadi pemilik tidak langsung dari PT Gunung Bara Utama (GBU) serta PT SMR Utama Tbk (SMRU). Dengan mengakuisisi dua perusahaan tambang, maka sektor pertambangan memiliki komposisi 80% dari bisnis perseroan. Sedangkan sisanya, sebesar 20% masih dikontribusi oleh jasa pelayaran.

Adapun dana untuk akuisisi tersebut berasal dari dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dan dari pinjaman UOB Kay Hian dengan target dana Rp6 triliun.

Dalam PUT I tersebut, TRAM bakal menerbitkan 40 miliar unit saham baru bernominal Rp100 per unit atau mencapai sekitar 80,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dalam PUT tersebut, TRAM juga menerbitkan 3,4 miliar waran Seri II yang bersamaan dengan penerbitan saham baru tersebut.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)