Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Sudah Mencapai 92%
A
A
A
MEDAN - Program pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara untuk mewujudkan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional sebagaimana yang diharapkan pemerintah, saat ini sudah mencapai 92% untuk sisi laut dan 71% untuk sisi darat.
General Manager Pelabuhan Indonesia-1 Kuala Tanjung, Agus Derianto mengatakan, pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam empat tahap. Tahap pertama, pengembangan terminal multipurpose dengan kapasitas 500 ribu TEUs, dan tahap kedua, pengembangan kawasan industri 3.000 hektare tahun 2016 hingga 2018.
Untuk tahap ketiga, pengembangan dedicated dan hub port tahun 2017 hingga 2019, dan tahap keempat pengembangan kawasan industri terintegrasi tahun 2012 hingga 2023.
Agus mengatakan, pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia, juga akan dikembangkan secara bertahap yang nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs.
Ia menerangkan, kalau tidak ada halangan, pada bulan April 2018, pelabuhan Kuala Tanjung mulai dioperasikan. Sementara kendala yang dihadapi, pada tahun 2015, tiga hingga empat bulan adanya cuaca buruk serta disertai kabut, sehingga pembangunan sempat terganggu.
Humas Pelindo-1 Medan, Fiona Sari Utami menerangkan pelabuhan Kuala Tanjung juga menyiapkan kawasan industri terpadu atau industrial gateway port kuala tanjung seluas 3.000 hektare. Pelabuhan Kuala Tanjung ini direncanakan untuk pengembangan kawasan industri yang dapat menurunkan biaya logistik, serta berpeluang menciptakan skala ekonomi.
Dan diharapkan pelabuhan Kuala Tanjung mampu meningkatkan kinerja logistik serta daya saing Indonesia sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
General Manager Pelabuhan Indonesia-1 Kuala Tanjung, Agus Derianto mengatakan, pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam empat tahap. Tahap pertama, pengembangan terminal multipurpose dengan kapasitas 500 ribu TEUs, dan tahap kedua, pengembangan kawasan industri 3.000 hektare tahun 2016 hingga 2018.
Untuk tahap ketiga, pengembangan dedicated dan hub port tahun 2017 hingga 2019, dan tahap keempat pengembangan kawasan industri terintegrasi tahun 2012 hingga 2023.
Agus mengatakan, pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia, juga akan dikembangkan secara bertahap yang nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs.
Ia menerangkan, kalau tidak ada halangan, pada bulan April 2018, pelabuhan Kuala Tanjung mulai dioperasikan. Sementara kendala yang dihadapi, pada tahun 2015, tiga hingga empat bulan adanya cuaca buruk serta disertai kabut, sehingga pembangunan sempat terganggu.
Humas Pelindo-1 Medan, Fiona Sari Utami menerangkan pelabuhan Kuala Tanjung juga menyiapkan kawasan industri terpadu atau industrial gateway port kuala tanjung seluas 3.000 hektare. Pelabuhan Kuala Tanjung ini direncanakan untuk pengembangan kawasan industri yang dapat menurunkan biaya logistik, serta berpeluang menciptakan skala ekonomi.
Dan diharapkan pelabuhan Kuala Tanjung mampu meningkatkan kinerja logistik serta daya saing Indonesia sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
(ven)