Pelabuhan Kuala Tanjung Catat Peningkatan Bongkat Muat 52%
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pelindo I melalui Pelabuhan Kuala Tanjung mencatat peningkatan arus bongkar muat peti kemas , curah cair dan general cargo hingga 52,41% atau 36.775 TEUs dibanding realisasi September 2019 sebanyak 23.937 TEUs.
Kenaikan throughput ini diikuti juga dengan kenaikan bongkar realisasi bongkar muat curah cair sampai dengan September 2020 mencapai 252.597 Ton, tumbuh lebih dari dua kali lipat dari realisasi tahun 2019 yang sebesar 102.200 Ton. Realisasi bongkar muat general cargo sampai dengan September 2020 sebesar 54.879 Ton, tumbuh signifikan dari pencapaian tahun 2019 yang mencapai 16.970 Ton.
(Baca Juga: Pelindo I Dorong Kinerja Pelabuhan sebagai Motor Ekonomi di Tengah COVID-19)
Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama mengatakan, pertumbuhan positif tersebut menjadi penanda respon yang baik dari pasar. Hal tersebut diperkuat dengan dukungan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, operasional terintegrasi dengan KEK Sei Mangkei yang dikelola PTPN 3 melalui anak perusahaannya.
"Ditambah dengan peningkatan konektivitas antara pelabuhan, kereta api, dan jalan tol akan menjadi motor untuk penguat kemajuan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung. Kami terus melakukan koordinasi dan penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan Kuala Tanjung," ungkap Dani Rusli di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Dia menambahkan dengan rencana pengembangan kawasan Industri Kuala Tanjung yang akan dikembangkan selama tiga tahun (2020-2022) melalui Kawasan Industri Kuala Tanjung potensi pelabuhan ini bisa lebih maksimal. "Karenanya kami mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah, mulai dari percepatan pengadaan tanah, aspek pendanaan, maupun perizinan kawasan industri di Kuala Tanjung," pungkas Dani Rusli Utama.
(Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, Pelindo 1 Datangkan Kapal Tunda ke Pelabuhan Kuala Tanjung)
Potensi Kuala Tanjung sangat besar yang bisa dilihat dari kemajuan angka trafiknya, sudah banyak kapal yang memanfaatkan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung. Kemajuan proyek ini juga tergantung dari konektivitas, akses jalan dan kereta api yang harus mendukungnya.
Kenaikan throughput ini diikuti juga dengan kenaikan bongkar realisasi bongkar muat curah cair sampai dengan September 2020 mencapai 252.597 Ton, tumbuh lebih dari dua kali lipat dari realisasi tahun 2019 yang sebesar 102.200 Ton. Realisasi bongkar muat general cargo sampai dengan September 2020 sebesar 54.879 Ton, tumbuh signifikan dari pencapaian tahun 2019 yang mencapai 16.970 Ton.
(Baca Juga: Pelindo I Dorong Kinerja Pelabuhan sebagai Motor Ekonomi di Tengah COVID-19)
Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama mengatakan, pertumbuhan positif tersebut menjadi penanda respon yang baik dari pasar. Hal tersebut diperkuat dengan dukungan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, operasional terintegrasi dengan KEK Sei Mangkei yang dikelola PTPN 3 melalui anak perusahaannya.
"Ditambah dengan peningkatan konektivitas antara pelabuhan, kereta api, dan jalan tol akan menjadi motor untuk penguat kemajuan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung. Kami terus melakukan koordinasi dan penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan Kuala Tanjung," ungkap Dani Rusli di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Dia menambahkan dengan rencana pengembangan kawasan Industri Kuala Tanjung yang akan dikembangkan selama tiga tahun (2020-2022) melalui Kawasan Industri Kuala Tanjung potensi pelabuhan ini bisa lebih maksimal. "Karenanya kami mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah, mulai dari percepatan pengadaan tanah, aspek pendanaan, maupun perizinan kawasan industri di Kuala Tanjung," pungkas Dani Rusli Utama.
(Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, Pelindo 1 Datangkan Kapal Tunda ke Pelabuhan Kuala Tanjung)
Potensi Kuala Tanjung sangat besar yang bisa dilihat dari kemajuan angka trafiknya, sudah banyak kapal yang memanfaatkan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung. Kemajuan proyek ini juga tergantung dari konektivitas, akses jalan dan kereta api yang harus mendukungnya.
(fai)