DPK Bank Syariah Mandiri Tumbuh 13,30% Jadi Rp74,75 Triliun

Sabtu, 11 November 2017 - 20:39 WIB
DPK Bank Syariah Mandiri...
DPK Bank Syariah Mandiri Tumbuh 13,30% Jadi Rp74,75 Triliun
A A A
JAKARTA - Bank Syariah Mandiri sampai kuartal III/2017 membukukan kinerja positif, seperti terlihat dari pertumbuhan di hampir semua indikator bisnis bank seperti aset, dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan, dan kualitas pembiayaan.

"Kami bersyukur dan berterimakasih atas kepercayaan masyarakat kepada Mandiri Syariah," kata Direktur Financing Risk and Recovery Mandiri Syariah Choirul Anwar dalam rilisnya, Jakarta, Sabtu (11/11/2017).

Perseroan optimistis dapat membukukan kinerja lebih baik lagi hingga akhir 2017. Pada kuartal III/2017, Mandiri Syariah membukukan peningkatan DPK menjadi Rp74,75 triliun atau tumbuh 13,30% (yoy) dibanding posisi kuartal III/2016 yang sebesar Rp65,98 triliun.

Komposisi DPK mayoritas atau 50,75% merupakan dana murah (low cost fund). Total dana murah pada September 2017 sebesar Rp37,94 triliun. Pada tahun lalu di periode yang sama komposisi dana murah Mandiri Syariah sebesar 49,15% atau Rp32,43 triliun.

Adapaun tabungan tumbuh sebesar 11,84% (yoy) atau meningkat Rp3,07 triliun menjadi Rp28,99 triliun. "Sedangkan giro tumbuh sebesar 37,47% (yoy) atau meningkat Rp2,44 triliun sehingga menjadi Rp8,94 triliun," ujar dia.

Deposito secara tahunan tumbuh 9,74% atau tumbuh Rp3,27 triliun menjadi Rp36,81 triliun. Perusahaan mengandalkan produk tabungan baik Tabungan Mandiri Syariah dan Tabungan Mabrur (haji) untuk produk dana murah.

Tahun ini terdapat penambahan rekening DPK baru mencapai 530 ribu rekening sehingga menjadi 7,02 juta rekening sampai kuartal III/2017. "Biaya dana kami juga relatif tidak terlalu tinggi karena relatif setara dengan bank-bank besar," tuturnya.

Peningkatan DPK mendorong kenaikan total aset Syariah Mandiri per September 2017 tumbuh 13,26% (yoy) menjadi Rp84,09 triliun dari Rp74,24 triliun per posisi September 2016. Adapun dari sisi pembiayaan, sampai kuartal III/2017 Mandiri Syariah berhasil menyalurkan Rp58,72 triliun atau tumbuh 10,28% dibanding Rp53,24 triliun pada September 2016.

Pertumbuhan pembiayaan tersebut tetap diimbangi dengan perbaikan kualitas pembiayaan yang tercermin dari penurunan NPF Nett turun dari 3,63% menjadi 3,12%. FDR Mandiri Syariah 80% atau sesuai ketentuan OJK.

"2017 sejalan dengan kondisi perekonomian nasional, kami fokus di retail dan korporat terutama infrastruktur dengan skim atau akad syariah," kata Choirul.

Mandiri Syariah menyediakan pembiayaan untuk infrastuktur dengan akad syariah untuk pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jaringan listrik, pelabuhan, bandara, dan
lainnya yang saat ini sedang gencar dilakukan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7827 seconds (0.1#10.140)