Gaji Besar, Tanggung Jawab Besar

EMPAT bulan lalu, Permana memutuskan berhenti dari perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI). Tak butuh waktu lama baginya menjadi pengangguran. Lamarannya ke sebuah perusahaan rintisan yang masih berbau TI, PT Lyke Eservices Indonesia, berbuah hasil. Ia diterima di bagian beckend developer. Dia kini menangani pembuatan aplikasi inti.

Sebelum mulai bekerja, Permana dan empat karyawan baru di bidang TI terbang ke Jerman. Mereka diminta menghadap manajemen di perusahaan induk yang berbasis di Berlin. Selama seminggu di Negeri pimpinan Angela Merkel itu, mereka dan manajemen melakukan sharing knowledge mengenai dunia TI dan bisnis rintisan. "Yang paling enak, ya jalan-jalannya," selorohnya kepada SINDO Weekly, Jumat (10/11/2017) pekan lalu.

Pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan juga dapat bonus berwisata merupakan pengalaman pertama bagi pria berdarah Sunda itu. Apalagi semua akomodasi dan uang saku ditanggung perusahaan. Lima tahun bergelut dibidang TI, Permana sudah lebih dari tiga kali pindah perusahaan. Alumnus Institut Pertanian Bogor ini pertama masuk ke dunia kerja melalui perusahaan penyalur.

Ia dikontrak selama dua tahun dengan ijazah dipegang perusahaan penyalur. Salah satu proyek yang dikerjakan berhubungan dengan perusahaan Lippo Grup. Kini, ia menikmati buah keberaniannya loncat dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Meski di Lyke perusahaan anyar di negeri ini, ia digaji cukup besar. “Di bawah Rp20 juta,” ungkapnya malu-malu.

Menurut Permana, gaji pekerja di bidang TI yang masuk ke perusahaan rintisan untuk fresh graduate, biasanya sekitar Rp3,5-6 juta per bulan. Ketika sudah berpengalaman, mereka bisa mengajukan angka yang cukup besar di kisaran Rp10-20 juta. Itu masuk dalam level senior TI.

Lalu bagaimana dengan gaji di perusahaan-perusahaan lain? Anda bisa membaca laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 37/VI/2017 yang terbit Senin (13/11/2017).