Mengebut Keadilan Energi
A
A
A
IBARAT mesin diesel, pembangunan titik penyalur atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) BBM satu harga semakin lama semakin kencang. Di awal November ini saja, setidaknya ada tiga titik penyalur BBM satu harga yang kelar digarap. Dua berlokasi di Kalimantan Barat dan satu di Nusa Penida, Provinsi Bali.
Yang terbaru adalah peresmian SPBU milik PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang berlokasi di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (9/1/2017) pekan silam. Sehari sebelumnya, AKRA juga meresmikan satu titik penyalur BBM satu harga di Kabupaten Bengkayang, masih di Kalimantan Barat. “Diharapkan, masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang sama sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah,” tulis Nery Polim, Direktur AKR, dalam siaran persnya.
Peresmian SPBU yang lebih tepat disebut stasiun pengisian bahan bakar khusus bermotor (SPBKB) itu menambah jumlah penyalur BBM satu harga menjadi 29 titik. Bersama Pertamina, AKRA memang mendapat mandat untuk mewujudkan program BBM satu harga yang digulirkan Presiden Joko Widodo, setahun yang lalu di Papua.
AKRA sendiri mendapat jatah tujuh titik penyalur, sementara Pertamina sebanyak 150 titik penyalur. Nah sampai saat ini, sejak program BBM satu harga resmi ditetapkan pada Januari lalu, AKRA baru membangun dua titik penyalur. Di tahun ini, AKRA menargetkan membangun sebanyak lima titik penyalur BBM satu harga. Selebihnya akan dibangun pada 2018 dan 2019.
Pertamina yang menjadi pelaksana utama program BBM satu harga sudah membangun sebanyak 27 titik penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BUMN perminyakan ini menargetkan, tahun ini bisa membangun sebanyak 54 titik. Sisa target tahun ini, sebagian besar pembangunan fisiknya sudah dimulai dan ada juga sudah rampung menunggu diresmikan. “Empat titik sedang proses perizinan,” kata Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Rabu (8/11/2017) pekan lalu.
Apakah Pertamina mampu memenuhi target membangun 150 titik penyalur BBM satu harga hingga 2019 mendatang? Anda bisa membaca laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 37/VI/2017 yang terbit Senin (13/11/2017).
Yang terbaru adalah peresmian SPBU milik PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang berlokasi di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (9/1/2017) pekan silam. Sehari sebelumnya, AKRA juga meresmikan satu titik penyalur BBM satu harga di Kabupaten Bengkayang, masih di Kalimantan Barat. “Diharapkan, masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang sama sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah,” tulis Nery Polim, Direktur AKR, dalam siaran persnya.
Peresmian SPBU yang lebih tepat disebut stasiun pengisian bahan bakar khusus bermotor (SPBKB) itu menambah jumlah penyalur BBM satu harga menjadi 29 titik. Bersama Pertamina, AKRA memang mendapat mandat untuk mewujudkan program BBM satu harga yang digulirkan Presiden Joko Widodo, setahun yang lalu di Papua.
AKRA sendiri mendapat jatah tujuh titik penyalur, sementara Pertamina sebanyak 150 titik penyalur. Nah sampai saat ini, sejak program BBM satu harga resmi ditetapkan pada Januari lalu, AKRA baru membangun dua titik penyalur. Di tahun ini, AKRA menargetkan membangun sebanyak lima titik penyalur BBM satu harga. Selebihnya akan dibangun pada 2018 dan 2019.
Pertamina yang menjadi pelaksana utama program BBM satu harga sudah membangun sebanyak 27 titik penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BUMN perminyakan ini menargetkan, tahun ini bisa membangun sebanyak 54 titik. Sisa target tahun ini, sebagian besar pembangunan fisiknya sudah dimulai dan ada juga sudah rampung menunggu diresmikan. “Empat titik sedang proses perizinan,” kata Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Rabu (8/11/2017) pekan lalu.
Apakah Pertamina mampu memenuhi target membangun 150 titik penyalur BBM satu harga hingga 2019 mendatang? Anda bisa membaca laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 37/VI/2017 yang terbit Senin (13/11/2017).
(amm)