Harga Gas Elpiji 3 Kg Melejit di Tala Kalimantan Selatan

Senin, 13 November 2017 - 15:15 WIB
Harga Gas Elpiji 3 Kg Melejit di Tala Kalimantan Selatan
Harga Gas Elpiji 3 Kg Melejit di Tala Kalimantan Selatan
A A A
PELAIHARI - Harga gas elpiji 3 Kg subsidi atau tabung melon di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan makin melejit. Saat ini harga gas elpiji 3 Kg di Tala dijual antara Rp25.000 hingga Rp34.000, atau jauh dari harga eceran tertinggi yang dikeluarkan Pertamina Rp17.500.

Ironisnya lagi di 185 pangkalan yang tersebar pada 11 kecamatan di Tala sering mengalami kekosongan, dan tidak jarang ada warga yang mengaku membeli gas elpiji 3 kg seharga Rp24 ribu sampai Rp30 ribu di pangkalan. Akibat sering langkanya gas elpiji tabung melon membuat beberapa pemilik warung beralih menggunakan tabung gas 12 kg, sudah tentu dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan gas tabung 3 kg.

Mereka terpaksa mengeluarkan dana Rp200.000 untuk tabung 12 kg. “Cape pak, gas 3 Kg di pangkalan sering kosong. sementara di pengecer harganya tidak menentu,” kata Wulan salah seorang penjual gorengan di Pelaihari, Senin (13/11/2017).

Ia mengaku setiap minggu menghabiskan dua tabung gas 3 Kg, dan selama ini tidak pernah membeli di pangkalan karena tidak memiliki kupon, sehingga mereka membeli di warung-warung yang ada mengecer gas elpiji 3 Kg.

Sementara Abdullah, seorang pedagang bakso di Desa Angsau Pelaihari juga mengaku tidak pernah membeli elpiji 3 Kg di pangkalan, karena sering kosong dan tidak mendapat kupon. “ Saya terpaksa membeli di pengecer dengan harga sampai Rp34 ribu,” ungkapnya.

Tingginya harga elpiji 3 Kg ini diharapkan olehnya tidak terjadi seperti saat masih menggunakan minyak tanah bersubsidi. Ketika itu minyak tanah juga sering kosong di pangkalan dan justru pengecer yang tidak memiliki izin yang berjualan, sudah tentu dengan harga jauh di atas HET (Harga Eceran Tertinggi).

Di sisi lain Sutarmi warga Desa Banua Tengah, Kecamatan Takisung, sekitar 20 kilometer dari kota Pelaihari mengaku terakhir membeli gas 3 Kg seharga Rp 30 ribu, itu pun diperolehnya setelah menempuh perjalanan sekitar 5 km dari rumahnya ke Desa Bumi Makmur.

“Di dekat rumah saya pangkalan sudah kosong dan pengecer tidak ada juga, terpaksa saya membeli di desa tetangga,” kata Sutarmi sambil membawa tiga buah tabung elpiji 3 Kg pesanan saudara dan ibunya.

Terjadinya kelangkaan yang berakibat dengan mahalnya harga gas elpiji bersubsidi 3 Kg, sangat membingungkan warga Tala, pasalnya selain memiliki kuota 96 ribu tabung per bulan, Tala juga melalui Perbub sudah melarang PNS atau ASN menggunakan gas elpiji 3 Kg.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6575 seconds (0.1#10.140)