CNPC International-Pertamina Perkuat Kerja Sama di Sektor Migas

Senin, 13 November 2017 - 18:00 WIB
CNPC International-Pertamina Perkuat Kerja Sama di Sektor Migas
CNPC International-Pertamina Perkuat Kerja Sama di Sektor Migas
A A A
JAKARTA - Induk perusahaan PetroChina, CNPC (China National Petroleum Corporation) International menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Pertamina Hulu dalam upaya peningkatan kerja sama pengembangan bidang usaha minyak dan gas bumi, baik di Indonesia maupun di mancanegara.

MoU tersebut ditandatangani President CNPC International Lyu Gongxun dan Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina Denie Tampubolon di Jakarta, pekan lalu. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam serta Presiden PetroChina International Companies di Indonesia Gong Bencai turut menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut.

Dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (13/11/2017), disebutkan bahwa nota Kesepahaman tersebut berisi beberapa poin penting dalam upaya peningkatan kerja sama CNPC International dan Pertamina, termasuk kerja sama pengelolaan proyek migas di sektor hulu, baik di Indonesia maupun di wilayah internasional, juga kerja sama di bidang jasa migas, baik di Indonesia maupun di negara lain.

"CNPC International juga tidak menutup kemungkinan kerja sama di bidang hilir di masa mendatang," ungkap siaran pers tersebut.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Lyu juga bertemu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik.

CNPC merupakan perusahaan migas milik Pemerintah China yang beroperasi di banyak negara, termasuk di Indonesia melalui anak perusahaannya PetroChina International Companies. Hingga saat ini, PetroChina memiliki kerja sama dengan Pertamina dalam pengembangan Blok Migas, antara lain Blok Jabung di Jambi, Joint-Operating Body (JOB) Pertamina-PetroChina East Java (PPEJ) di Blok Tuban, dan JOB Pertamina-PetroChina Salawati (PPS) di Blok Kepala Burung (Salawati Island) di Papua Barat.

PetroChina secara resmi memulai kegiatan usaha migasnya di Indonesia pada Juni 2002 setelah mengakuisisi seluruh aset perusahaan minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat, Devon Energy Companies.

Selama 15 tahun beroperasi di Indonesia, PetroChina terlibat dalam sembilan blok migas dan hingga kini mampu mempertahankan rata-rata produksi migas pada level 80.000 barel setara minyak per hari. Bahkan, tahun 2016 produksi migas PetroChina berhasil melewati angka 80.000 barel setara minyak per hari.

Di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, PetroChina merupakan operator Blok Jabung dan Blok Bangko di Jambi. PetroChina juga merupakan operator Blok South Jambi “B” melalui bentuk Kerja Sama Operasi dengan Pertamina. Di Blok Selat Panjang (Riau) dan Blok Kepala Burung (Salawati Basin) di Papua Barat, PetroChina merupakan mitra non-operator.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5490 seconds (0.1#10.140)