Ikut Proyek Kereta Cepat, Lahan PTPN Akan Dikomersilkan
A
A
A
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara-PTPN III (Persero) menyatakan, salah satu anak usaha yaitu PTPN VIII ikut berpartisipasi di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan memberikan sebagian lahan.
Direktur Utama PTPN III Holding Perkebunan Nusantara Dasuki Amsir mengatakan, lahan yang akan digunakan untuk proyek tersebut sedang dalam proses di HPL-kan (Hak Pengelolaan).
"PTPN VIII buat kereta cepat. Jadi, lahan kita itu nanti kita HPL kan, kita lagi proses. Lahan kita itu adalah setoran kerja sama kita dengan investor lain," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Dasuki menjelaskan, tanah PTPN VIII sebelumnya masih berstatus HGU (Hak Guna Usaha). Sementara jika mau untuk dikembangkan maka harus berubah menjadi HPL lalu HGB (Hak Guna Bangunan).
"Prosesnya itu kan harus diganti dari HGU ke HPL, itu prosesnya sudah berjalan di BPN, itu ada di Bandung dan Purwakarta. Kan untuk trase, itu kalau lahan pengembangan di sekitar itunya, itu nanti kita HPL bikin HGB, siapa investor yang mau kembangkan lewat PSBI, ada WIKA, KAI, Jasa Marga, PTPN VIII," katanya.
Lahan yang akan dikomersilkan ini dijelaskan Dasuki sebagai bentuknya setoran ke PSBI selaku konsorsium empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpartisipasi di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Lahannya nanti dikomersilkan karena kan bentuk setoran kita ke PSBI, kita setor ke PSBI dalam bentuk lahan. Saham kita dalam bentuk penyertaan lahan," pungkasnya.
Direktur Utama PTPN III Holding Perkebunan Nusantara Dasuki Amsir mengatakan, lahan yang akan digunakan untuk proyek tersebut sedang dalam proses di HPL-kan (Hak Pengelolaan).
"PTPN VIII buat kereta cepat. Jadi, lahan kita itu nanti kita HPL kan, kita lagi proses. Lahan kita itu adalah setoran kerja sama kita dengan investor lain," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Dasuki menjelaskan, tanah PTPN VIII sebelumnya masih berstatus HGU (Hak Guna Usaha). Sementara jika mau untuk dikembangkan maka harus berubah menjadi HPL lalu HGB (Hak Guna Bangunan).
"Prosesnya itu kan harus diganti dari HGU ke HPL, itu prosesnya sudah berjalan di BPN, itu ada di Bandung dan Purwakarta. Kan untuk trase, itu kalau lahan pengembangan di sekitar itunya, itu nanti kita HPL bikin HGB, siapa investor yang mau kembangkan lewat PSBI, ada WIKA, KAI, Jasa Marga, PTPN VIII," katanya.
Lahan yang akan dikomersilkan ini dijelaskan Dasuki sebagai bentuknya setoran ke PSBI selaku konsorsium empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berpartisipasi di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Lahannya nanti dikomersilkan karena kan bentuk setoran kita ke PSBI, kita setor ke PSBI dalam bentuk lahan. Saham kita dalam bentuk penyertaan lahan," pungkasnya.
(ven)