Rupiah Berpotensi Berada di Jalur Positif
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah kemarin kembali tertahan di akhir perdagangan, namun dengan mulai adanya potensi penguatan diharapkan dapat membuat laju rupiah kembali berada di jalur hijau.
"Tetap waspada terhadap berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah," kata Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada kepada SINDOnews di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Dia memperkirkan rupiah pada hari ini akan bergerak dengan kisaran support Rp13.558/USD dan resisten Rp13.518/USD. Pergerakan rupiah sempat mampu menguat, di mana pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk masuk, meski dibarengi dengan masih terapresiasinya USD seiring meningkatnya imbal hasil obligasi AS.
"Adanya langkah pemerintah yang menjamin rencana penyederhanaan golongan pelanggan listrik rumah tangga nonsubsidi tidak akan menyebabkan perubahan tarif listrik turut direspons positif karena diasumsikan tidak akan menciptakan lonjakan inflasi yang dapat mengganggu pertumbuhan," tutur reza.
Menurutnya, masih adanya perbedaan pendapat di parlemen Ingrgis terkait Brexit membuat laju GBP cenderung stagnan dan dimanfaatkan USD untuk menguat. Namun, penguatan itu terimbangi dengan adanya sentimen-sentimen positif dari dalam negeri sehingga membuat rupiah sempat menguat.
"Tetap waspada terhadap berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah," kata Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada kepada SINDOnews di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Dia memperkirkan rupiah pada hari ini akan bergerak dengan kisaran support Rp13.558/USD dan resisten Rp13.518/USD. Pergerakan rupiah sempat mampu menguat, di mana pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk masuk, meski dibarengi dengan masih terapresiasinya USD seiring meningkatnya imbal hasil obligasi AS.
"Adanya langkah pemerintah yang menjamin rencana penyederhanaan golongan pelanggan listrik rumah tangga nonsubsidi tidak akan menyebabkan perubahan tarif listrik turut direspons positif karena diasumsikan tidak akan menciptakan lonjakan inflasi yang dapat mengganggu pertumbuhan," tutur reza.
Menurutnya, masih adanya perbedaan pendapat di parlemen Ingrgis terkait Brexit membuat laju GBP cenderung stagnan dan dimanfaatkan USD untuk menguat. Namun, penguatan itu terimbangi dengan adanya sentimen-sentimen positif dari dalam negeri sehingga membuat rupiah sempat menguat.
(izz)