Kolaborasi Fintech dalam Penyaluran Bantuan Sosial
A
A
A
JAKARTA - Penyaluran bantuan sosial (bansos) secara nontunai dengan menggunakan kartu dinilai lebih efisien dan dapat tepat sasaran. SVP Government Project 2 Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji mengatakan, pergantian wujud ke kartu dari sebelumnya lewat handphone karena masyarakat di pedesaan kurang mampu kalau uang elektronik dari handphone.
"Kayaknya lewat handphone literasinya kurang, sekarang kartu basisnya," ujarnya dalam acara Indofintech yang diselenggarakan KORAN SINDO dan SINDOnews bekerja sama dengan Royal Media dan PWI bertema 'Memantapkan Fintech Ditahun Penuh Tantangan" di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Sambung dia menjelaskan, Bank Mandiri ikut berpartisipasi dalam menyediakan layanan bansos bagi masyarakat miskin yang jumlahnya 40% dari total populasi. "Bansos sebetulnya yang diberikan ke masyarakat dari total penduduk miskin yang digolongkan ekonomi rendah ada 40% atau 25 juta orang, kita pilah yang paling miskin yang diberi bantuan pemerintah," katanya.
Menurut Rahmat, bagi bank sebetulnya ada potensi bagaimana bantuan ini bisa disalurkan pihak pemerintah lewat bank ke masyarakat kurang mampu. "Bank Mandiri, kita berikan kartu ambil di agen-agen yang kita pasang EDC, tahun ini ada sekitar 1 juta rakyat miskin salurkan dalam bentuk kartu dalam lakupandai," tutur dia.
Dia menambahkan, perbankan tak sendirian dalam membantu mengentaskan kemiskinan di masyarakat, fintech pun digandeng untuk melakukan kolaborasi. "Kolaborasi misalnya dengan tanihub, tanifund bantu beli produk petani, bantu pendampingan petani, diharapkan penghasilan petani lebih bagus lagi," pungkasnya.
"Kayaknya lewat handphone literasinya kurang, sekarang kartu basisnya," ujarnya dalam acara Indofintech yang diselenggarakan KORAN SINDO dan SINDOnews bekerja sama dengan Royal Media dan PWI bertema 'Memantapkan Fintech Ditahun Penuh Tantangan" di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Sambung dia menjelaskan, Bank Mandiri ikut berpartisipasi dalam menyediakan layanan bansos bagi masyarakat miskin yang jumlahnya 40% dari total populasi. "Bansos sebetulnya yang diberikan ke masyarakat dari total penduduk miskin yang digolongkan ekonomi rendah ada 40% atau 25 juta orang, kita pilah yang paling miskin yang diberi bantuan pemerintah," katanya.
Menurut Rahmat, bagi bank sebetulnya ada potensi bagaimana bantuan ini bisa disalurkan pihak pemerintah lewat bank ke masyarakat kurang mampu. "Bank Mandiri, kita berikan kartu ambil di agen-agen yang kita pasang EDC, tahun ini ada sekitar 1 juta rakyat miskin salurkan dalam bentuk kartu dalam lakupandai," tutur dia.
Dia menambahkan, perbankan tak sendirian dalam membantu mengentaskan kemiskinan di masyarakat, fintech pun digandeng untuk melakukan kolaborasi. "Kolaborasi misalnya dengan tanihub, tanifund bantu beli produk petani, bantu pendampingan petani, diharapkan penghasilan petani lebih bagus lagi," pungkasnya.
(akr)