Pembangunan Drainase Lambat, Walkot Hendi Tegur Rekanan
A
A
A
SEMARANG - Pengerjaan proyek pembangunan drainase sepanjang jalan Indraprasta Kota Semarang, Jawa Tengah, dinilai lambat. Pasalnya, progres pembangunan baru mencapai 35% dari yang seharusnya bisa lebih dari 50%.
Wali Kota Semarang Hendar Prihadi pun langsung memberikan teguran keras kepada rekanan pelaksana proyek agar melakukan percepatan pembangunan. "Saya mendapatkan laporan bahwa hampir selama tiga minggu, tidak ada aktifitas yang dikerjakan untuk menggarap proyek pedestrian senilai Rp7,1 miliar tersebut," katanya, Rabu (15/11/2017).
Ia mengaku kecewa dengan kinerja PT Dipomulyo Mas sebagai rekanan proyek tersebut. Hendi pun memberi teguran keras kepada rekanan tersebut. Hendi mengharapkan PT Dipomulyo Mas dapat bekerja tiga kali lebih cepat. Namun meskipun begitu, Hendi menegaskan jangan sampai ada penurunan kualitas hasil pekerjaan.
"Akhir November saya akan ke sini lagi. Dan saya sudah mewanti-wanti, jangan sampai nanti yang dijanjikan tidak sesuai lagi," jelas Hendi.
Adiyono Hendra, perwakilan PT Dipomulyo Mas berdalih tidak adanya aktiftas selama hampir tiga minggu tersebut karena adanya miss komunikasi internal, terkait pembuangan bahan bekas galian, serta adanya keterlambatan pasokan material bangunan.
"Tadi sudah saya sampaikan kepada Pak Wali, walaupun hari ini progres kami terlambat, tapi kami yakin pada akhir November bisa selesai," tegas Adiyono. Upaya percepatan yang dilakukan dengan mengupayakan penambahan alat berat, yang semula rencananya satu menjadi empat. Dan armada dump truk yang semula dua menjadi 11 armada.
Wali Kota Semarang Hendar Prihadi pun langsung memberikan teguran keras kepada rekanan pelaksana proyek agar melakukan percepatan pembangunan. "Saya mendapatkan laporan bahwa hampir selama tiga minggu, tidak ada aktifitas yang dikerjakan untuk menggarap proyek pedestrian senilai Rp7,1 miliar tersebut," katanya, Rabu (15/11/2017).
Ia mengaku kecewa dengan kinerja PT Dipomulyo Mas sebagai rekanan proyek tersebut. Hendi pun memberi teguran keras kepada rekanan tersebut. Hendi mengharapkan PT Dipomulyo Mas dapat bekerja tiga kali lebih cepat. Namun meskipun begitu, Hendi menegaskan jangan sampai ada penurunan kualitas hasil pekerjaan.
"Akhir November saya akan ke sini lagi. Dan saya sudah mewanti-wanti, jangan sampai nanti yang dijanjikan tidak sesuai lagi," jelas Hendi.
Adiyono Hendra, perwakilan PT Dipomulyo Mas berdalih tidak adanya aktiftas selama hampir tiga minggu tersebut karena adanya miss komunikasi internal, terkait pembuangan bahan bekas galian, serta adanya keterlambatan pasokan material bangunan.
"Tadi sudah saya sampaikan kepada Pak Wali, walaupun hari ini progres kami terlambat, tapi kami yakin pada akhir November bisa selesai," tegas Adiyono. Upaya percepatan yang dilakukan dengan mengupayakan penambahan alat berat, yang semula rencananya satu menjadi empat. Dan armada dump truk yang semula dua menjadi 11 armada.
(ven)