Royal Enfield, Bawa Warisan Lama ke Abad XXI

Jum'at, 17 November 2017 - 11:30 WIB
Royal Enfield, Bawa...
Royal Enfield, Bawa Warisan Lama ke Abad XXI
A A A
ROYAL Enfield menunjukkan konsistensinya memproduksi motor-motor bergaya retro klasik untuk segmen kelas menengah. Hal ini seperti terlihat pada Bullet, Classic, Himalayan, Rumbler, dan Continental GT yang sudah banyak wira-wiri di jalanan di Tanah Air.

Teranyar, pabrikan automotif yang berbasis di Chennai, India tersebut meluncurkan dua produk yang masih memegang kuat pakem generasi zaman old, yakni Interceptor INT 650 dan Continental GT 650. Kedua jagoan baru tersebut diluncurkan secara bersamaan dalam salah satu pameran automotif terbesar di Eropa, yakni pada EICMA (Esposizione Internazionale del Ciclo, Motociclo, Accessori), yang digelar di Fiera Milano, Italia, Selasa 7 November 2017 lalu. KORAN SINDO berkesempatan menghadiri peluncuran bersama ratusan wartawan dari sejumlah negara, serta perwakilan dealer dari berbagai penjuru dunia.

Interceptor INT 650 dan Continental GT 650 merupakan motor lama tapi baru. Hal ini karena keduanya merupakan motor lama yang pernah diproduksi pada era '60-an. Keduanya sama-sama merupakan kebanggaan Royal Enfield yang pernah menjadi legenda dan global leader pada segmen motor kelas menengah (250–750 cc). Kala itu Interceptor yang merupakan motor pertama Royal Enfield yang dirancang khusus untuk pasar Amerika Serikat meraih popularitas besar, terutama di California. Motor jenis ini identik dengan budaya santai, surfer, dan hippie.

Sedangkan Continental GT menjadi sebuah mode bagi para cafe racer yang ngetren tahun '50-an, seiring dengan berkembangnya budaya balap masa itu. Dengan masih mempertahankan desain tangki berbentuk tetesan air mata, kursi kembar berlapis dan dengan setang lebar, all new Interceptor INT 650 menawarkan kenyamanan berkendara dan posisi duduk yang pas.

Apalagi, motor juga dibekali roda ukuran 18 milik Pirelli dan twin shock absorbers dan rem cakram dengan ABS dan ground clearance 174 mm membuat Interceptor INT 650 menghadirkan pengalaman baru berkendara. "The Interceptor INT 650 membawa warisan Royal Enfield menuju abad ke-21. Pada intinya, dia mempertahankan desain dan karakter tua, tapi dibekali dengan mesin modern. Interceptor menggabungkan kelincahan, kekuatan, gaya, dan ergonomi yang sempurna. Sangat menyenangkan untuk mengendarainya dan Anda akan selalu tersenyum saat mengendarainya," ujar CEO Royal Enfield Siddhartha Lal saat konferensi pers di EICMA, Milan.

Adapun Continental GT 650 bisa dibilang merupakan kembaran Interceptor INT 650 karena sama-sama dibekali mesin modern 648 cc parallel twin yang mempunyai tenaga 47 bhp @7100 rpm. Keduanya juga mempunyai sasis dan suspensi yang sama. Selain modelnya yang berbeda, keduanya hanya memiliki sedikit perbedaan pada dimensi, terutama pada berat dan lebar motor, tinggi jok, serta kapasitas tangki. Karena itulah, Royal Enfield menasbihkan mereka sebagai "One Heart Two Souls". Sama seperti Interceptor, all new Continental GT 650 juga tetap mempertahankan karakter pembalap dengan desain baru dan perbaikan teknik.

Presiden Royal Enfield Motor Rudratej 'Rudy' Singh mengatakan bahwa Continental GT 650 telah menjadi portofolio perusahaannya. Sejak diluncurkan pada 2013, Continental GT telah membantu brand tersebut memperkuat posisinya di pasar sepeda motor di seluruh dunia.
Dia pun optimistis all new Continental GT 650 akan disukai oleh pembalap di seluruh dunia.

"Menjadi autentik, mudah diakses dan menciptakan sepeda motor yang menggugah, merupakan inti dari semua hal yang kita lakukan. Sebagai brand, kami mendorong pembalap kami dalam berekspresi diri dan eksplorasi. Gagasan inilah yang mereka hadapi, bahkan sebelum mereka membeli motor kami. The new 650 akan membantu kami memperkuat proposisi ini lebih jauh," kata Rudy.

Dipasarkan Secara Global pada April 2018
Royal Enfield menargetkan Interceptor dan Continental GT 650 bisa diluncurkan secara massal pada April tahun depan, dan kemudian sepanjang tahun di berbagai wilayah global. Siddhartha Lal memastikan kedua jagoannya tersebut akan diperkenalkan pertama kali di Eropa. Dia optimistis publik dunia akan merespons positif.

"Royal Enfield bertujuan untuk memimpin dan memperluas segmen motor kelas menengah (250–750 cc) secara global. Dua sepeda baru ini akan membantu pertumbuhan segmen ini," kata Lal.

Sejauh ini tuan rumah India menjadi pangsa pasar terbesar Royal Enfield. Namun, Royal mengharapkan Interceptor dan Continental GT 650 untuk menarik pelanggan dari pasar berkembang lainnya di Asia Tenggara dan Amerika Latin. "650 kembar menawarkan pilihan yang sangat menggugah bagi pelanggan di pasar motor dewasa seperti Eropa, Australia, dan Amerika Utara. Bagi kami, ini menandai dimulainya babak baru di Royal Enfield," kata Lal.

Lantas, kapan kedua motor teranyar tersebut akan dipasarkan di Tanah Air? Country Manager Royal Enfield di Indonesia Irvino Ed wardly yang hadir langsung di Milan belum bisa memastikan. Namun, dia optimistis Interceptor dan Continental GT 650 akan diterima masyarakat Indonesia.

Sejauh ini, sejak dua tahun Royal Enfield menggarap pasar Tanah Air, sudah lebih dari 1.000 unit motor terjual. Keberadaan dealer baru di Bali diharapkan akan mendorong pertumbuhan pasar Royal Enfield di Indonesia. Baik Interceptor maupun Continental GT 650 akan disediakan dalam sejumlah variasi warna dan gaya yang berbeda, yakni standar dan retro custom.

Total ada 11 pilihan sedang dikembangkan untuk pengendara yang ingin tampil cerdas, sama seperti pengendara modern yang mempertimbangkan kelas sepeda motor. Pilihan warna sendiri akan konsisten mengambil inspirasi dari motor-motor yang pernah berjaya pada era '50–60-an.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0894 seconds (0.1#10.140)