Rupiah Diprediksi Kembali Menguat
A
A
A
JAKARTA - Mulai adanya kenaikan pada rupiah diharapkan dapat kembali terjadi seiring masih adanya sentimen positif terutama dari pergerakan USD yang kembali melemah dan adanya beberapa sentimen positif dari dalam negeri.
"Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada rupiah, terutama dari imbas rilis data-data ekonomi di pekan depan," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (20/11/2017).
Diperkirakan Reza, laju rupiah akan berada di level support Rp13.560/USD dan resisten Rp13.510/USD.
Sementara, dia menjelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah di pekan kemarin kembali terapresiasi setelah sempat melemah. Pergerakan positif turut didukung sentimen positif dari kenaikan surplus neraca perdagangan dan tetapnya suku bunga acuan seiring masih akomodatifnya suku bunga untuk kondisi ekonomi saat ini.
Di sisi lain, pergerakan USD yang melemah seiring senitmen internal ekonomi dan politik AS cukup membantu kembali terapresiasinya rupiah. "Adapun nilai tukar Rupiah menguat 0,037% atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang melemah sebesar 0,26%," pungkasnya.
"Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada rupiah, terutama dari imbas rilis data-data ekonomi di pekan depan," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (20/11/2017).
Diperkirakan Reza, laju rupiah akan berada di level support Rp13.560/USD dan resisten Rp13.510/USD.
Sementara, dia menjelaskan, pergerakan nilai tukar rupiah di pekan kemarin kembali terapresiasi setelah sempat melemah. Pergerakan positif turut didukung sentimen positif dari kenaikan surplus neraca perdagangan dan tetapnya suku bunga acuan seiring masih akomodatifnya suku bunga untuk kondisi ekonomi saat ini.
Di sisi lain, pergerakan USD yang melemah seiring senitmen internal ekonomi dan politik AS cukup membantu kembali terapresiasinya rupiah. "Adapun nilai tukar Rupiah menguat 0,037% atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang melemah sebesar 0,26%," pungkasnya.
(ven)