Soekarwo Dorong Bank Jatim Tingkatkan Kredit UMKM
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mendorong PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim meningkatkan porsi pembiayaan pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain itu, orang nomor satu di Jatim itu meminta agar beban bunga yang patok harus rendah.
Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo mengatakan, Bank Jatim harus bisa memberikan suku bunga murah dengan memperbanyak dana pihak ketiga (DPK). Meski demikian, bank pelat merah tersebut harus tetap mengedepankan prinsip kehatian-hatian guna menghindari risiko kredit macet.
"Saya kira dengan skema pembiayaan yang lebih baik, salah satunya rencana pak Roso (Direktur Utama Bank Jatim) memberikan kredit skema bunga lebih murah, dipastikan marketnya akan lebih luas. Memelihara yang sudah ada dan memperluas yang akan datang. Ini bagian kinerja baru," kata di Surabaya, Senin (20/11/2017).
Emiten berkode BJTM ini hingga September 2017 membukukan laba bersih Rp1,01 triliun, naik 21,18% dibanding periode sama tahun lalu. Kenaikan laba ini salah satunya disumbang pendapatan bunga bersih yang naik 3,38% menjadi Rp2,62 triliun.
Pendapatan bunga bersih ini utamanya disumbang penyaluran kredit. Selama sembilan bulan di 2017, Bank Jatim menyalurkan kredit sebesar Rp30,6 triliun atau naik tipis 3,62%. "Saat ini Bank Jatim sudah berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi Jatim," ujarnya.
Dia menambahkan, data produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim tahun 2016 mencapai Rp1.855 triliun atau setara USD140 miliar. Dari jumlah itu, uang pemerintah hanya Rp146 triliun atau 7,8%.
Sementara, yang 92,2% adalah uangnya swasta yang dihimpun perbankan, termasuk nasabah Bank Jatim. Uang tersebut digunakan untuk konsumsi, investasi dan perdagangan. "Dari sinilah perekonomian masyarakat Jatim semakin berkembang," imbuh Soekarwo.
Sementara itu, Bank Jatim kemarin menggelar acara Gemerlap Hadiah Undian Simpeda. Acara yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya ini dimeriahkan penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) dan Virzha. Acara ini merupakan rangkaian dari acara serupa yang sebelumnya digelar di Bondowoso, Bojonegoro, Pamekasan, Ponorogo dan Blitar.
Dalam program Gemerlap Hadiah Undian Simpeda, Bank Jatim menyediakan total hadiah Rp12,65 miliar. "Program ini merupakan bagian dari apresiasi kami terhadap"nasabah," kata Direktur Utama PT Bank Jatim Tbk Soeroso.
Sementara, terkait kinerja emiten berkode saham BJTM ini, kualitas kredit Bank Jatim bisa dijaga dengan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) yang relatif tetap sebesar 4,92%. Seiring penyaluran kredit, DPK Bank Jatim sampai triwulan III juga tumbuh 6,86% menjadi Rp43,9 triliun.
Dari total kredit Bank Jatim, sekitar 70% disalurkan ke sektor UMKM. Sisanya untuk korporasi. Korporasi ini biasanya bergerak di sektor infrastruktur seperti jalan tol. "Hingga akhir tahun, NPL kami targetkan bisa ditekan ke angka 3,1%. NPL paling banyak disumbang dari korporasi sektor konstruksi," tutur Soeroso.
Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo mengatakan, Bank Jatim harus bisa memberikan suku bunga murah dengan memperbanyak dana pihak ketiga (DPK). Meski demikian, bank pelat merah tersebut harus tetap mengedepankan prinsip kehatian-hatian guna menghindari risiko kredit macet.
"Saya kira dengan skema pembiayaan yang lebih baik, salah satunya rencana pak Roso (Direktur Utama Bank Jatim) memberikan kredit skema bunga lebih murah, dipastikan marketnya akan lebih luas. Memelihara yang sudah ada dan memperluas yang akan datang. Ini bagian kinerja baru," kata di Surabaya, Senin (20/11/2017).
Emiten berkode BJTM ini hingga September 2017 membukukan laba bersih Rp1,01 triliun, naik 21,18% dibanding periode sama tahun lalu. Kenaikan laba ini salah satunya disumbang pendapatan bunga bersih yang naik 3,38% menjadi Rp2,62 triliun.
Pendapatan bunga bersih ini utamanya disumbang penyaluran kredit. Selama sembilan bulan di 2017, Bank Jatim menyalurkan kredit sebesar Rp30,6 triliun atau naik tipis 3,62%. "Saat ini Bank Jatim sudah berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi Jatim," ujarnya.
Dia menambahkan, data produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim tahun 2016 mencapai Rp1.855 triliun atau setara USD140 miliar. Dari jumlah itu, uang pemerintah hanya Rp146 triliun atau 7,8%.
Sementara, yang 92,2% adalah uangnya swasta yang dihimpun perbankan, termasuk nasabah Bank Jatim. Uang tersebut digunakan untuk konsumsi, investasi dan perdagangan. "Dari sinilah perekonomian masyarakat Jatim semakin berkembang," imbuh Soekarwo.
Sementara itu, Bank Jatim kemarin menggelar acara Gemerlap Hadiah Undian Simpeda. Acara yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya ini dimeriahkan penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) dan Virzha. Acara ini merupakan rangkaian dari acara serupa yang sebelumnya digelar di Bondowoso, Bojonegoro, Pamekasan, Ponorogo dan Blitar.
Dalam program Gemerlap Hadiah Undian Simpeda, Bank Jatim menyediakan total hadiah Rp12,65 miliar. "Program ini merupakan bagian dari apresiasi kami terhadap"nasabah," kata Direktur Utama PT Bank Jatim Tbk Soeroso.
Sementara, terkait kinerja emiten berkode saham BJTM ini, kualitas kredit Bank Jatim bisa dijaga dengan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) yang relatif tetap sebesar 4,92%. Seiring penyaluran kredit, DPK Bank Jatim sampai triwulan III juga tumbuh 6,86% menjadi Rp43,9 triliun.
Dari total kredit Bank Jatim, sekitar 70% disalurkan ke sektor UMKM. Sisanya untuk korporasi. Korporasi ini biasanya bergerak di sektor infrastruktur seperti jalan tol. "Hingga akhir tahun, NPL kami targetkan bisa ditekan ke angka 3,1%. NPL paling banyak disumbang dari korporasi sektor konstruksi," tutur Soeroso.
(izz)