Tencent Jadi Perusahaan Asia Pertama Bernilai Lebih USD500 Miliar

Selasa, 21 November 2017 - 14:40 WIB
Tencent Jadi Perusahaan...
Tencent Jadi Perusahaan Asia Pertama Bernilai Lebih USD500 Miliar
A A A
HONG KONG - Raksasa internet asal China yang terdaftar di bursa Hang Seng Hong Kong, Tencent mencatat rekor tertinggi pada perdagangan Senin lalu. Menyadur dari CNBC, Selasa (21/11/2017), saham perusahaan yang dikenal dengan aplikasi dan permainan online WeChat ini, melaju sebesar USD53,76 per saham atau HKD420. Bila dikonversi menjadi rupiah setara dengan Rp730 ribu per lembar (estimasi kurs Rp1.739 per HKD).

Reli saham tersebut membuat kapitalisasi atau nilai total saham Tencent yang beredar mencapai HKD3,99 triliun atau USD510,7 miliar. Jika dirupiahkan setara dengan Rp6.903 triliun.

Pencapaian ini membuat Tencent berada di atas raksasa e-commerce China Alibaba yang memiliki valuasi USD474,15 miliar dan Baidu berada di USD82,97 miliar. Nilai Tencent pun mendekati perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, yaitu Facebook yang memiliki nilai USD520,14 miliar dan Amazon yang bernilai USD544,46 miliar.

Perusahaan teknologi yang dipimpin Ma Huateng ini, melakukan go public di Hong Kong pada tahun 2004 sebesar HK3,70 per saham. Selama 13 tahun, Tencent mengalami kenaikan 11.251% dan tahun ini sudah naik 121,4%.

Kenaikan harga saham Tencent didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang terus berlanjut. Pekan lalu, perusahaan asal China ini melaporkan kenaikan laba bersih 67% year-on-year untuk kuartal III, melampaui ekspektasi pasar. Bisnis Tencent ini berkat produk utamanya layanan pesan WeChat yang memiliki hampir 1 miliar pengguna.

Tencent go public di Hong Kong pada tahun 2004 sebesar 3,70 dolar Hong Kong per saham. Sejak saat itu, ia telah mengumpulkan 11.251 persen. Saham Tencent tahun ini saja naik 121,4 persen.

Harga saham didorong oleh pertumbuhan pendapatan Tencent yang terus berlanjut, basis pengguna dan investasi besar ke area baru. Pekan lalu, perusahaan China tersebut melaporkan kenaikan laba bersih 67 persen year-on-year untuk kuartal ketiga, mengalahkan ekspektasi pasar.

Dari permainan online salah satu bagian penting dari bisnis mereka, menghasilkan lebih dari USD4 miliar di kuartal III 2017. Mereka juga memperoleh saham mayoritas di produsen smartphone asal Finlandia, Supercell dan game mobile Clash of Clans. Tidak puas dengan bisnis itu, mereka kini juga merambah konten digital seperti video dan iklan online.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)