Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20.000 KM

Rabu, 22 November 2017 - 19:42 WIB
Pertamina Uji Komparasi...
Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20.000 KM
A A A
CIBITUNG - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV menggandeng PO Sinar Jaya Bus, ATPM Mercedes Benz Distribution Indonesia, dan Hino Motor Sales Indonesia uji komparasi bahan bakar diesel antara Dexlite dan BioSolar.
''Uji komparasi ini akan menggunakan 2 unit bus Sinar Jaya, Bus Mercedes Benz Double Decker, dan Hino RN sejauh 20.000 KM dengan Rute Pulo Gebang-Pekalongan dan Cikarang-Pekalongan,”kata Ibnu Chouldum, general manager PT. Pertamina Marketing Operation Region IV di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. ''Teknisnya nanti 10.000 KM pertama menggunakan Dexlite dan 10.000 KM berikutnya menggunakan Solar, sehingga akan terlihat perbedaannya” terang Ibnu Chouldum.

Ibnu menambahkan bahwa dalam pengujian komparasi ini, PT Pertamina (Persero) menggandeng LAPI ITB sebagai lembaga independent untuk mendampingi masa pengujian khususnya pada tingkat Cost VS Efficiency-nya menggunakan dexlite dan solar. Di saat yang sama, Pertamina juga ingin memperlihatkan sekaligus mengedukasi tidak hanya kepada masyarakat. Pertamina mengedukasi para pengusaha Kendaraan Komersial seperti Aptrindo (Asosisasi Pengusaha Truk Indonesia) dan Organda (Organisasi Angkutan Darat) bahwa Pertamina memiliki Bahan Bakar dengan kualitas lebih baik dari Biosolar subsidi yang telah sesuai dengan standar pabrikan mesin, karena mengandung Cetane Number 51, Sulfur Content Maximal 1200ppm serta mengandung Additif Detergency.
“Sebagai informasi, bahwa sulfur pada mesin diesel menjadi musuh utama bagi kendaraan bermesin diesel, karena impact sulfur yang tinggi akan membuat mesin menjadi korosif, mengakibatkan kerak, dan penyumbatan di filter saluran bahan bakar serta mempengaruhi kadar emisi gas buang. Maka makin rendah sulfur, akan makin baik. Sedangkan additif detergency yang ada di Dexlite digunakan untuk membersihkan ruang bakar mesin diesel, dan membersihkan kerak-kerak kotoran akibat dari pembakaran mesin,”papar Iin Febrian Manager Retail Pertamina Marketing Operation Region IV. ''Sedangkan untuk Biosolar, jumlah sulfur sebanyak 2500 PPM dan tidak memiliki additif detergency,”tambahnya.

''Hasil uji ini akan kami perlihatkan dan kami umumkan setelah sudah melewati 20.000 KM, atau kurang lebih dalam satu bulan berjalan. Dan akan kami sampaikan khususnya kepada para pengusaha Aptrindo dan Organda, dengan harapan para pengusaha angkutan komersil mau beralih kepada produk yang jauh lebih berkualitas” tutur Andar Titi Lestari, manager communication and relations MOR IV.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0715 seconds (0.1#10.140)