Bank Syariah Mandiri Buka Kantor Cabang Baru di Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) membuka kantor cabang area Yogyakarta. Pembangunan gedung baru ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan kinerja bisnis Bank Syariah Mandiri cabang area Yogyakarta sebesar 20%.
"Dengan dibangunnya gedung ini, kita harapkan dapat mengenjot seluruh kinerja pertumbuhan Mandiri Syariah area Yogyakarta sebesar 20%," kata Regional Head Bank Syariah Mandiri Cabang Area Yogyakarta Jeffry Prayana saat peresmian Kantor cabang baru di Yogyakarta, Kamis (23/11/2017).
Saat ini, Yogyakarta merupakan area yang membawahi 19 cabang, tiga kantor kas, satu KSO Pos, dan empat Payment Point. Wilayah yang berada di bawah area Yogyakarta ini mencakup Yogyakarta, Purwokerto, Cilacap dan sekitarnya atau Barlingmas Cakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Majenang, Cilacap).
Dia menyebut, gedung baru di Yogyakarta ini sangat penting karena berada di atas lahan milik sendiri seluas 1.180 m2 dan luas bangunan 3.570 terdiri atas lima lantai.
Hingga Oktober 2017, aset Syariah Mandiri cabang area Yogyakarta telah mencapai Rp2,25 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 166 ribu. Sementara, pembiayaan sebesar Rp1,06 triliun atau naik 3% dengan nasabah sekitar 10 ribu.
Dia menjelaskan, pembiayaan paling besar ada pada segmen konsumer yakni sebesar Rp491 miliar, segmen bisnis banking sebesar Rp377 miliar, dan segmen mikro sebesar Rp146 miliar. "Target pembiayaan hingga akhir 2017 mencapai Rp1,2 triliun atau bisa naik sekitar 4%-5%," terang dia.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1,96 triliun atau tumbuh 19% yang terdiri dari dana murah atau current account saving account/CASA sebesar Rp1,33 triliun terdiri dari tabungan sebesar Rp1,06 triliun dan giro sebesar Rp266 miliar. Sementara deposito mencapai Rp614 miliar.
"Kalau dilihat, tabungan menyumbang kontribusi besar. Artinya, masyarakat di daerah sini lebih cenderung senangnya menabung terutama tabungan BSM dan tabungan mabrur (untuk haji dan umroh)," jelasnya.
Tahun depan, perseroan menargetkan dapat meningkatkan penghimpunan DPK sebesar 15%. Sementara, fee based income per Oktober 2017 mengalami pertumbuhan 18% menjadi Rp13,8 miliar dengan rasio NPF (gross).
"Dengan dibangunnya gedung ini, kita harapkan dapat mengenjot seluruh kinerja pertumbuhan Mandiri Syariah area Yogyakarta sebesar 20%," kata Regional Head Bank Syariah Mandiri Cabang Area Yogyakarta Jeffry Prayana saat peresmian Kantor cabang baru di Yogyakarta, Kamis (23/11/2017).
Saat ini, Yogyakarta merupakan area yang membawahi 19 cabang, tiga kantor kas, satu KSO Pos, dan empat Payment Point. Wilayah yang berada di bawah area Yogyakarta ini mencakup Yogyakarta, Purwokerto, Cilacap dan sekitarnya atau Barlingmas Cakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Majenang, Cilacap).
Dia menyebut, gedung baru di Yogyakarta ini sangat penting karena berada di atas lahan milik sendiri seluas 1.180 m2 dan luas bangunan 3.570 terdiri atas lima lantai.
Hingga Oktober 2017, aset Syariah Mandiri cabang area Yogyakarta telah mencapai Rp2,25 triliun dengan jumlah nasabah sekitar 166 ribu. Sementara, pembiayaan sebesar Rp1,06 triliun atau naik 3% dengan nasabah sekitar 10 ribu.
Dia menjelaskan, pembiayaan paling besar ada pada segmen konsumer yakni sebesar Rp491 miliar, segmen bisnis banking sebesar Rp377 miliar, dan segmen mikro sebesar Rp146 miliar. "Target pembiayaan hingga akhir 2017 mencapai Rp1,2 triliun atau bisa naik sekitar 4%-5%," terang dia.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1,96 triliun atau tumbuh 19% yang terdiri dari dana murah atau current account saving account/CASA sebesar Rp1,33 triliun terdiri dari tabungan sebesar Rp1,06 triliun dan giro sebesar Rp266 miliar. Sementara deposito mencapai Rp614 miliar.
"Kalau dilihat, tabungan menyumbang kontribusi besar. Artinya, masyarakat di daerah sini lebih cenderung senangnya menabung terutama tabungan BSM dan tabungan mabrur (untuk haji dan umroh)," jelasnya.
Tahun depan, perseroan menargetkan dapat meningkatkan penghimpunan DPK sebesar 15%. Sementara, fee based income per Oktober 2017 mengalami pertumbuhan 18% menjadi Rp13,8 miliar dengan rasio NPF (gross).
(izz)