Memilih Asuransi Mobil yang Bikin Tenang

Jum'at, 24 November 2017 - 22:46 WIB
Memilih Asuransi Mobil yang Bikin Tenang
Memilih Asuransi Mobil yang Bikin Tenang
A A A
JAKARTA - Pasar automotif di Indonesia menunjukkan tren positif menjelang berakhirnya tahun 2017. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan jumlah penjualan mobil wholesales mencapai 898.587 unit pada periode Januari-Oktober 2017. Tingginya angka penjualan mobil ini bisa menjadi salah satu indikator bahwa masyarakat Indonesia masih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitasnya, khususnya di kota-kota besar.

Masalah yang kemungkinan besar terjadi kemudian adalah padatnya jalan sehingga menyebabkan aktivitas mengemudi kendaraan tidak leluasa dan berpotensi menimbulkan insiden yang tidak diinginkan.

Hal inilah yang dirasakan oleh Uus Usman (46) saat mengemudikan kendaraan di ruas tol dalam kota Jakarta. Bahkan, pria yang bekerja di salah satu perusahaan teknologi informasi di Jakarta Pusat ini mengaku pernah mengalami kecelakaan saat melintas di ruas tol dalam kota.

"Saat itu usai mengantar keluarga berangkat menunaikan ibadah umrah pagi hari. Dari bandara Soekarno Hatta jalan sudah macet, sesampai di kawasan Slipi karena lelah mata terpejam sekian detik lalu menabrak dua mobil di depan. Meski dalam kecepatan rendah namun kerusakan cukup parah," ujarnya.

Tak hanya mobil Toyota Avanza-nya saja yang rusak, namun juga dua mobil yang ditabrak mengalami kerusakan pada bodi bagian belakang. "Sempat panik juga karena mobil yang tertabrak jenis SUV mewah dan satu lagi MPV terbaru. Tapi Alhamdulillah semua punya polis asuransi jadi tidak perlu bersitegang di jalan. Tinggal telepon perusahaan asuransi langsung beres," tuturnya.

Usman sendiri perlu waktu satu jam untuk menunggu mobil derek dari perusahaan asuransi. Mobil Avanza tipe tertinggi itu akhirnya diderek ke bengkel resmi yang menjadi pilihannya saat membeli polis asuransi mobil. "Oleh Garda Oto dibawa ke Auto2000, bayar Rp300 ribu lalu diminta menunggu sekitar satu bulan," urainya.

Yang melegakan, lanjut dia, proses perbaikan ternyata lebih cepat dari jadwal semula. "Selain itu juga ada garansi, jadi jika masih ada masalah diminta untuk dibawa lagi ke bengkel. Tapi sudah satu tahun sejak kejadian mobil baik-baik saja tidak ada kendala apapun," ucapnya.

Kejadian yang menimpa Uus Usman tentunya juga dialami oleh banyak pengemudi lainnya. Menurut Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), tingginya angka kecelakaan di Indonesia, tak lepas dari kurangnya pemahaman pengemudi dalam berkendara secara aman di jalan raya. "Banyak para pengemudi yang bisa megemudi karena pengalaman. Namun, mereka kurang memahami bagaimana mengemudi yang benar," tegasnya saat dihubungi SINDOnews, Jumat (24/11/2017).

Jusri mengatakan, untuk mengurangi risiko kecelakaan, selain memperhatikan masalah fisik pengemudi dan kendaraan juga perlu ada persyaratan yang ketat saat pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM). "Jadi pemerintah perlu menetapkan syaarat khusus. Misalnya harus pernah mengikuti sekolah mengemudi di sekolah yang di-endorse oleh pemerintah," ujarnya.

Sebab, kata dia, selama ini pengemudi banyak yang tidak memperhatikan syarat-syarat mengemudi secara benar. Selain melibatkan pemerintah, perlu juga melibatkan para stakeholder yang salah satunya adalah perusahaan asuransi.

"Perusahaan asuransi perlu memberikan added value misalnya memberikan edukasi kepada pemegang polis tentang cara mengemudi yang benar. Tentunya hal ini akan memberikan return positif bagi perusahaan asuransi karena jumlah klaim akan turun," paparnya.

Jusri memberikan contoh, di Amerika Serikat atau negara-negara Eropa, persyaratan untuk membeli polis asuransi mobil ketat. "Pengemudi yang memiliki catatan tilang, maka premi asuransi yang harus dibayar lebih besar," ungkapnya.

Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto mengatakan, diperlukan edukasi dan penindakan tegas bagi pengendara yang dinilai membahayakan. Apalagi untuk kendaraan bermotor roda dua. "Sanksi (tegas) dibutuhkan untuk mencegah kecelakaan sekaligus mengubah perilaku berkendara," ujarnya.

Setiap hari, di Jakarta sekitar 2-3 orang tewas di jalanan. Ini disebabkan kelalaian pengendara dalam mengemudikan kendaraan. Sebanyak 70% jumlah kecelakaan melibatkan sepeda motor. Sisanya 30% kecelakaan melibatkan kendaraan roda empat. Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya, jumlah kecelakaan periode Januari-September 2017 mencapai 715.226 kasus.

Sementara itu, Henry Oey, Pengurus Pusat Bidang Kemitraan Terios Rush Club Indonesia (TeRuCi) mengatakan, edukasi terhadap cara berkendara yang benar memang diperlukan. "Kami sering menggelar acara safety driving dengan para anggota," ujarnya. Tidak hanya edukasi mengenai safety driving sebanyak 2.300 anggota, TeRuci kerap melakukan banyak diskusi termasuk menyangkut pemilihan asuransi kendaraan.

Henry Oey mengatakan, mayoritas anggota TeRuCi memilih produk Garda Oto dari Asuransi Astra. "Karena memang Garda Oto yang paling mudah untuk klaim, tidak dipersulit dan ada garansi hasil kerja. Saya sendiri lebih memilih Garda Oto karena part yang digunakan genuine. Tapi ada juga yang memilih asuransi lain, tergantung selera masing-masing," tegasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Mitsubishi Xpander Club Indonesia Didi Zakaria. Menurut dia, asuransi yang bagus yakni yang pada saat pemegang polis mengalami kecelakaan, proses klaimnya tidak dipersulit. Selain itu prosesnya mudah, perbaikan dilakukan di bengkel authorized, dan hasil kerjanya bagus. "Sekarang karena mobil saya bukan merek Astra saya menggunakan asuransi lain. Tapi waktu pakai Garda Oto dulu bagus, keren, kerjanya bagus," paparnya.

CEO Asuransi Astra, Rudy Chen mengatakan, saat ini pihaknya meluncurkan Garda Oto Digital yang menawarkan cara baru berasuransi di era digital behavior, dimana pelanggan lebih mengutamakan kemudahan membeli polis dan melakukan klaim kendaraan melalui internet. Bahkan, kemudahan klaim menjadi salah satu pertimbangan utama mereka memilih perusahaan asuransi. Kondisi ini mendorong Asuransi Astra membuat layanan eksklusif agar dapat memberikan pengalaman berasuransi yang semakin gampang dan berkesan bagi pelanggan di area Jakarta.

Sekarang membeli polis asuransi bisa dilakukan melalui situs gardaoto.com yang bisa diakses kapan dan di mana saja. Untuk urusan klaim, Garda Oto Digital pun memberikan kemudahan karena pelanggan kini semakin gampang memilih sendiri lokasi klaim yang diinginkan, baik di rumah, kantor, atau tempat lainnya.

"Jika biasanya urusan antar jemput mobil ke bengkel jadi salah satu hal yang merepotkan dan menyita banyak waktu, kini terasa #MakinGampang karena Garda Oto Digital menyediakan layanan antar jemput kendaraan menuju bengkel dari lokasi pilihan pelanggan dan antar kembali dari bengkel," sebut Rudy.

Sejak pertama kali diluncurkan tahun 2015 silam, Garda Mobile Otocare terus mengalami penyempurnaan, baik dari segi fungsi maupun tampilan. Setelah melalui dua kali penyempurnaan, di tahun 2017 ini Otocare kembali diperkenalkan kepada masyarakat dengan fungsi yang akan menjadi primadona para pelanggan maupun nonpelanggan.

Sebab, untuk klaim kini pelanggan cukup menekan fitur Garda Oto, urusan klaim pun jadi semakin mudah. Sebab, di fitur tersebut pelanggan disediakan tiga menu utama yaitu Claim Report, Claim Status, dan Emergency. Menu Claim Report berfungsi memudahkan proses pengajuan klaim hanya dengan mengisi formulir singkat dan mengunggah dokumen terkait. Setelah itu pelanggan akan menerima nomor Laporan Kejadian. Cukup tunjukkan nomor Laporan Kejadian ini, survei klaim di kantor cabang atau Garda Center terdekat pun bisa dilakukan tanpa harus mengantre.

Sedangkan menu Claim Status menawarkan kemudahan memantau perkembangan proses perbaikan kendaraan di bengkel terpilih tanpa harus menelepon. Buka saja Otocare maka status perbaikan bisa langsung diketahui. Terakhir, menu Emergency membantu pelanggan yang sedang mengalami kondisi darurat untuk meminta bantuan, juga tanpa harus menelepon Garda Akses 1500 112. Cukup tekan tombol Emergency, maka secara otomatis lokasi pelanggan akan terlacak danpetugas Garda Siaga akan menghubungi pelanggan.

Menariknya, foto dan nama petugas Garda Siaga akan tampil di menu Emergency sehingga memungkinkan pelanggan mengetahui detail petugas yang akan membantunya. Selain keunggulan tersebut, Otocare akan memberikan pengalaman klaim yang selain memudahkan juga sangat berkesan jika menjadi pelanggan Garda Oto Digital. Setelah mengakses menu Claim Report, pelanggan Garda Oto Digital bebas memilih sendiri lokasi klaim yang diinginkan baik di rumah, kantor, atau tempat lainnya. Lalu, tersedia juga layanan antar jemput kendaraan menuju bengkel dari lokasi pilihan pelanggan dan antar kembali dari bengkel.

Menurut Head of Communication & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto, layanan yang sementara tersedia di Jakarta ini bisa didapatkan cuma-cuma setiap saat dengan menjadi pelanggan Garda Oto Digital yang bisa dibeli melalui situs gardaoto.com. Perubahan lainnya yang tampak dari Otocare V3.0 adalah penambahan fitur baru untuk nonpelanggan yang mengunduh Otocare. Jika sebelumnya hanya ada fitur Friendly Reminder, Vehicle, Rate Calculator, Call Garda Akses, Knowledge, Inbox, dan Near Me, maka sekarang sudah ditambahkan fitur-fitur lain yang sesuai dengan karakter generasi muda saat ini yang senang hang out dan bersosialisasi. Fitur tersebut yaitu Friends, Meet Up, dan Event.

Semua kemudahan dan fungsi yang ditawarkan Otocare adalah komitmen inovasi Asuransi Astra untuk memberikan layanan terbaik dan agar semakin dekat dengan para pelanggan. Otocare yang dapat diunduh melalui Google Play untuk platform Android dan Apple App Store untuk platform iOS/iPhone ini diharapkan dapat menghilangkan jarak ruang dan waktu antara Asuransi Astra dengan pelanggan dan membuat urusan klaim jadi mudah.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6334 seconds (0.1#10.140)