Hidup yang Tidak Sekadar Hidup

Kamis, 30 November 2017 - 14:00 WIB
Hidup yang Tidak Sekadar Hidup
Hidup yang Tidak Sekadar Hidup
A A A
DALAM usia yang menginjak 60 tahun ini ternyata tidak membuat kendur semangat Suwaluyo sebagai Direktur Utama BNI Multi Finance. Tegas dan lantang adalah karakter utamanya dalam memimpin karyawannya. Hasilnya, terbukti melecut semangat kerja para karyawan yang selama ini tertidur.

"Kalau saya diberi tanggung jawab pasti dilakukan dengan maksimal. Saya tidak mau sekadar hidup. Meskipun saya pensiunkan, tapi soal semangat tidak kalah dengan yang masih muda," ujar bapak dari empat orang anak ini.

Menurutnya, karakter tegas tersebut didapat dari masa kecil dahulu yang dilalui dengan kerja keras. Dibesarkan sebagai anak petani di Sragen membuatnya menghabiskan waktu di sawah. Meski orang tuanya tidak bisa baca tulis namun memiliki visi untuk pendidikan anaknya. Sejak awal kuliah dirinya juga harus bekerja keras untuk membiayai kuliah dengan bekerja sebagai operator di pabrik sepanjang malam. Alhasil, waktu istirahat menjadi sangat terbatas.

"Saya ini hanya anak petani, tapi sekarang bisa memimpin perusahaan. Karena itu, saya banyak bersyukur dan bekerja keras. Jangan terlalu banyak menuntut, tapi buktikan hasil kerja kita," ujarnya.

Meskipun lugas untuk urusan pekerjaan, tapi dia merupakan pribadi hangat. Suwaluyo mengaku tipikal mudah akrab dengan orang baru. Bahkan ketika pindah dari posisi sebelumnya Pemimpin Wilayah BNI di Bali, seluruh rekan kantor kompak memberikan hadiah karikatur dengan tulisan "Mr Semangat". Hadiah tersebut sangat berkesan untuknya sebagai bukti kedekatan dirinya di mata bekas bawahannya kantor.

"Saya suka memberikan contoh untuk menunjukkan etos kerja yang seharusnya. Setiap pagi saya datang ke kantor jam 7.15 dan pulang terakhir. Ini sebagai bukti saya tidak hanya asal perintah, tapi juga melakukan," ujar penggila Soto Girin khas Sragen ini.

Kalau urusan kantor sudah terlalu padat, maka dia juga punya rahasia untuk bersantai menikmati hidup. Untuk urusan satu ini rahasianya adalah menonton tayangan wayang dari telepon genggam. Tokoh favoritnya karakter Bratasena dari cerita Pandawa. Karakter Bratasena tidak pernah memakai bahasa halus pada siapa pun, bahkan terhadap Dewa, dia juga menggunakan bahasa kasar. Namun walaupun kasar, bahasanya itu penuh dengan kebijaksanaan dan dia juga tidak pernah dusta.

"Saya paling senang dengan wayang. Tapi lebih sering menonton dari handphone saja sekarang," ujarnya tertawa.

Cara lain untuk bersenang-senang juga dilakukan dengan bermain tenis bersama rekan sejawat. Untuk urusan main tenis, dia punya tips, bermainlah dengan komposisi 75% bercanda dan sisanya serius. Dengan bermain tenis penuh guyon, maka suasana menjadi santai namun hasilnya badan dan pikiran bisa tetap sehat. "Kalau saya bermain tenis artinya 75% itu rekreasi. Sambil bertukar cerita dengan teman-teman. Rileks," ujarnya.

Satu lagi kegiatan lain yang tidak boleh dia tinggalkan adalah bersilaturahmi mengunjungi orang tua. Menurutnya ini juga acara khusus membuatnya tetap bersyukur dan sehat.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7210 seconds (0.1#10.140)