Pertamina MOR III Intensifkan Koordinasi dengan Pemda
A
A
A
JAKARTA - Menindaklanjuti lonjakan konsumsi elpiji 3 kg di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Bagian Barat mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda).
Dalam hal ini, Pertamina menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag) maupun Dinas Perindustrian dan Energi di masing-masing wilayah.
Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat Dian Hapsari Firasati menjelaskan, bersama pemda terkait saat ini Pertamina MOR III terus berusaha memenuhi kebutuhan elpiji 3 kg di masyarakat dengan penambahan pasokan ke agen/pangkalan resmi. Jumlahnya bervariasi, hingga 60% dari penyaluran normal.
“Pada sejumlah wilayah konsumsi elpiji 3 kg meningkat tajam, sehingga stok yang biasanya disalurkan secara normal belum mencukupi. Kami terus berkoordinasi dengan Disperidag untuk memantau sejumlah titik dan mengupayakan ketersediaan pasokan sesuai kebutuhan,” ujar Dian di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Untuk memastikan kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran utama elpiji 3 kg terpenuhi, lanjut Dian, Pertamina MOR III juga telah melaksanakan operasi pasar pada beberapa tempat sejak Senin (4/12) . Di Kota dan Kabupaten Bogor, operasi pasar akan berlanjut pada Kamis (7/12) sehingga total tambahan penyaluran mencapai 57% dari kondisi normal.
Demikian juga untuk wilayah Depok, yang sejak Senin (4/12) sudah menerima operasi pasar, akan dilanjutkan pada Kamis (7/12) hingga total penambahan penyaluran mencapai 47% dari normal.
Sementara di wilayah Priangan Timur yang meliputi Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, akan digelontorkan penambahan pasokan hingga 60% dengan operasi pasar di 98 titik. Adapun pada, Sabtu (9/12), operasi pasar akan menjangkau wilayah Sukabumi dengan 35 titik sebanyak 26% dari kondisi normal.
Dia menambahkan, wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya juga tak luput, di mana penambahan pasokan mencapai 46% dari biasanya. Sementara Bandung, Cimahi, Sumedang dan sekitarnya juga mendapat penambahan pasokan hingga 50%. Sedangkan wilayah Tangerang mendapat tambahan penyaluran sebesar 25%.
“Dalam dua hari ini, operasi pasar elpiji 3 kg sudah dilakukan di Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Depok dan berjalan lancar. Kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah terutama Dinas Perindustrian dan ESDM di masing-masing lokasi yang membantu upaya ini dengan baik. Kami berharap dengan operasi pasar ini harga stabil sesuai dengan harga eceran resmi di masing-masing daerah,” ujar Dian.
Pertamina lanjut Dian, juga mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang terus melakukan pengawasan dan berinisiatif melarang PNS di daerahnya untuk tidak menggunakan gas tabung 3 kg. Upaya ini menurutnya sangat berarti untuk mendorong penggunaan elpiji 3 kg lebih tepat sasaran dan memberikan kesempatan kepada warga tidak mampu memperoleh hak-haknya.
“Elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu dan usaha mikro sebagaimana pesan yang tertera di tabung. Bagi mereka yang mampu dapat menggunakan elpiji nonsubsidi, seperti Brightgas 5,5 kg dan 12 kg,” tandasnya.
Dalam hal ini, Pertamina menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag) maupun Dinas Perindustrian dan Energi di masing-masing wilayah.
Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat Dian Hapsari Firasati menjelaskan, bersama pemda terkait saat ini Pertamina MOR III terus berusaha memenuhi kebutuhan elpiji 3 kg di masyarakat dengan penambahan pasokan ke agen/pangkalan resmi. Jumlahnya bervariasi, hingga 60% dari penyaluran normal.
“Pada sejumlah wilayah konsumsi elpiji 3 kg meningkat tajam, sehingga stok yang biasanya disalurkan secara normal belum mencukupi. Kami terus berkoordinasi dengan Disperidag untuk memantau sejumlah titik dan mengupayakan ketersediaan pasokan sesuai kebutuhan,” ujar Dian di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Untuk memastikan kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran utama elpiji 3 kg terpenuhi, lanjut Dian, Pertamina MOR III juga telah melaksanakan operasi pasar pada beberapa tempat sejak Senin (4/12) . Di Kota dan Kabupaten Bogor, operasi pasar akan berlanjut pada Kamis (7/12) sehingga total tambahan penyaluran mencapai 57% dari kondisi normal.
Demikian juga untuk wilayah Depok, yang sejak Senin (4/12) sudah menerima operasi pasar, akan dilanjutkan pada Kamis (7/12) hingga total penambahan penyaluran mencapai 47% dari normal.
Sementara di wilayah Priangan Timur yang meliputi Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, akan digelontorkan penambahan pasokan hingga 60% dengan operasi pasar di 98 titik. Adapun pada, Sabtu (9/12), operasi pasar akan menjangkau wilayah Sukabumi dengan 35 titik sebanyak 26% dari kondisi normal.
Dia menambahkan, wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya juga tak luput, di mana penambahan pasokan mencapai 46% dari biasanya. Sementara Bandung, Cimahi, Sumedang dan sekitarnya juga mendapat penambahan pasokan hingga 50%. Sedangkan wilayah Tangerang mendapat tambahan penyaluran sebesar 25%.
“Dalam dua hari ini, operasi pasar elpiji 3 kg sudah dilakukan di Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Depok dan berjalan lancar. Kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah terutama Dinas Perindustrian dan ESDM di masing-masing lokasi yang membantu upaya ini dengan baik. Kami berharap dengan operasi pasar ini harga stabil sesuai dengan harga eceran resmi di masing-masing daerah,” ujar Dian.
Pertamina lanjut Dian, juga mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang terus melakukan pengawasan dan berinisiatif melarang PNS di daerahnya untuk tidak menggunakan gas tabung 3 kg. Upaya ini menurutnya sangat berarti untuk mendorong penggunaan elpiji 3 kg lebih tepat sasaran dan memberikan kesempatan kepada warga tidak mampu memperoleh hak-haknya.
“Elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu dan usaha mikro sebagaimana pesan yang tertera di tabung. Bagi mereka yang mampu dapat menggunakan elpiji nonsubsidi, seperti Brightgas 5,5 kg dan 12 kg,” tandasnya.
(fjo)