Direktur Komersial MNC Play Terpilih Jadi Industry Marketing Champion 2017

Kamis, 07 Desember 2017 - 18:05 WIB
Direktur Komersial MNC...
Direktur Komersial MNC Play Terpilih Jadi Industry Marketing Champion 2017
A A A
JAKARTA - Strategi marketing MNC Play mendapatkan pengakuan untuk inovasi yang dikembangkan selama ini. Direktur Komersial MNC Play, Ade Tjendra berhasil meraih 'Industry Marketing Champion 2017' pada sektor Broadcast, Pay TV & Media di ajang bergengsi 'Marketeer of The Year 2017 (MOTY)'. Acara tahunan ini diadakan oleh Marketeers dan Indonesia Marketing Association (IMA).

Ade Tjendra mengatakan, inovasi menjadi nafas bagi MNC Play. Saat ini layanannya telah tersedia di enam kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, dan Medan.

Target layanan MNC Play akan menjangkau sembilan kota besar dan meliputi 1,5 juta rumah (homepass) pada akhir 2017. Ditargetkan sampai 2020, layanan MNC Play akan hadir di 15 kota besar untuk melayani lebih dari 3 juta rumah (homepass).

"Kami tidak akan berhenti melakukan inovasi untuk terus memberikan layanan terbaik dan terlengkap untuk masyarakat Indonesia," katanya dalam acara 'The Markplus Conference 2018' di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Menurutnya, tidak ada strategi pemasaran yang paling efektif selain terus berinovasi menyampaikan pesan dan kenyataan yang sama untuk membawa kontribusi positif dan menjawab kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Survei APJII 2016, Indonesia memiliki penduduk 256,2 juta jiwa. Dari total penduduk Indonesia tersebut, baru sekitar 51,8% yang tersentuh oleh internet untuk mempermudah berbagai kebutuhan sehari-hari, apalagi 65% (86,3 juta orang) di antaranya terpusat di Pulau Jawa.

"Hal tersebut tentunya akan memengaruhi Industri Broadband Multimedia yang digeluti kami dan membuka peluang agar bisa membangun jaringan yang lebih luas lagi," tambahnya.

Sementara, Founder dan Executive Chairman MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya mengatakan, MOTY diberikan kepada seseorang yang berhasil dalam mengembangkan pemasaran yang memiliki dampak besar pada perusahaan dan masyarakat luas.

Ada lima kriteria utama dalam penentuan MOTY ini, seperti spirit dan orientasi pemasaran, performa dalam pertumbuhan pasar dan finansial, strategi inovasi, dampak sosial ke komunitas atau masyarakat, serta integritas personal.

"Terdapat 17 industri yang masing-masing industri dipilih pemenangnya dan peraih nilai tertinggi mendapatkan gelar MOTY," kata Hermawan.

Dia juga menjelaskan, untuk yang ke-11 kalinya Markplus Inc kembali menyelenggarakan The MarkPlus Conference ke-12 di akhir 2017. Konferensi tersebut memfokuskan pembahasan mengenai tren dan fenomena pemasaran yang akan terjadi di Indonesia pada 2018.

2018 merupakan tahun yang sulit diprediksi dan membuat pebisnis pesimistis. Dia menilai tahun ini sudah memasuki tahun politik untuk pemilihan presiden 2019.

"Pada tahun depan, juga ada technology disruption yang telah dianggap menghancurkan beberapa perusahaan di Indonesia. Ekonomi tahun depan juga sulit ditebak, ada yang berpendapat lebih baik, ada juga yang mengatakan bahwa bisa terjadi krisis sepuluh tahunan," ungkapnya.

Adapun pada 2018, tutur Hermawan, sangat pas bila disebut dengan istilah Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Sebab, banyak hal yang tidak dapat diketahui pasti dan ada begitu banyak dinamika situasi dalam peperangan.

‎Untuk menghadapi situasi tersebut, dia mengaku, perlu tool yang dinamakan entrepreneurial marketing compass yang merupakan kombinasi antara marketing finance dan entrepreneurship.

"Financial compass bagaikan dashboard kapal yang menunjukkan situasi fundamental dan arah berjalan korporasi kita. Apakah kita punya masalah di balance sheet, karena aset yang tidak produktif, income statement karena operasi yang merugi, cash flow karena aliran uang defisit, atau market cap kurang bagus sehingga tidak ada investor yang berminat," ‎tuturnya.

Beberapa pembicara yang terlibat dalam The MarkPlus Conference 2018 yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya, Managing Director Kapal Api Paulus I Nugroho, Sales &‎ Managing Director Pertamina Lubricant Andria Nusa, President Director Jiwsraya Hendrisman Rahim, dan CMO Go-Jek Indonesia Piotr Jakubowki.

Kemudian ada pula CEO JD.ID Zhang Li, CEO Inteouch Innovate Indonesia Ken‎dro Hendra, dan masih banyak lagi. The MarkPlus Conference 2018 juga menghadirkan sesi pembicara internasional, antara lain Global Halal Lifestyle Trends berama Prof. Jonathan Wilson dan Foresight: Where Will We Go yang dibawakan oleh Executive Director Kellog School og Management Robert C. Wolcott.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0698 seconds (0.1#10.140)