Pemprov Bangka Belitung Siapkan Dua Proyek KEK

Kamis, 07 Desember 2017 - 18:32 WIB
Pemprov Bangka Belitung Siapkan Dua Proyek KEK
Pemprov Bangka Belitung Siapkan Dua Proyek KEK
A A A
PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tengah menyiapkan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yakni KEK Tanjung Gunung terletak di Kabupaten Bangka Selatan dan KEK Pantai Timur Sungailiat di daerah Kabupaten Bangka. Pengembangan dua KEK ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Proses persyaratan administrasinya tengah berjalan. Sedang digarap secara pararel antara pemerintah provinsi dan kabupaten dan sedang diverifikasi oleh pemerintah pusat," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yan Megawandi di sela-sela Seminar Nasional Investasi dalam rangka HUT Bangka Belitung ke-17 di Pangkalpinang, Kamis (7/12/2017).

Yan mengatakan, kedua KEK tersebut melengkapi kawasan ekonomi khusus sebelumnya yang berada di Belitung yakni Tanjung Layang. Sebagaimana diketahui, KEK Tanjung Kelayang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 pada 15 Maret 2016 dengan luas 324,4 hektare.

"Bila kedua KEK ini disetujui oleh pemerintah pusat, Babel (Bangka Belitung) akan menjadi provinsi satu-satunya yang memiliki tiga KEK," ujar dia.

Yan memaparkan, kedua KEK yang tengah diproses adminitrasi oleh pemerintah pusat ini merupakan kawasan bahari yang dikembangkan menjadi salah satu destinasi pariwisata baru dan telah ada konsorsium yang tertarik berinvestasi.

Menurutnya, kedua KEK ini memiliki keunikan masing-masing. Dia menjelaskan, KEK Tanjung Gunung akan menjadi kawasan yang dinamis sedangkan KEK Pantai Timur Sungailiat akan dibentuk menjadi kawasan wisata yang tenang dan sunyi.

"Saya mengibaratkan, Tanjung Gunung seperti Pantai Kuta dan Pantai Timur Sungailiat seperti Ubud Bali," paparnya.

Disinggung mengenai nilai investasi kedua kawasan ekonomi khusus tersebut, Yan mengatakan, saat ini pemerintah pusat tengah melakukan verifikasi termasuk menghitung nilai investasi tersebut. "Kami berharap hasil kajian dari pemerintah dapat secepatnya selesai," papar dia.

KEK berperan mempercepat laju pembangunan, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, dan membangun daya saing perekonomian lokal sengan meningkatnya aliran penanaman modal. "Sehingga nantinya masyarakat Bangka Belitung mampu proaktif, inovatif, dan konstruktif membangun daya saing yang kuat dan berkelanjutan," katanya.

Pihaknya terus menggenjot sektor pariwisata, salah satunya mendorong Belitung berstatus GEO Park Global. "Belitung telah menjadi GEO Park nasional pada September 2017. Kami berharap Belitung berikutnya akan naik menjadi GEO Park Global yang tengah diajukan bersama Raja Ampat dan Gunung Tambora," jelasnya.

Pada kesempatan sama, Pengamat Ekonomi Aviliani mengatakan potensi ekonomi di kepulauan Bangka dan Belitung masih cukup besar. Selain potensi pariwisata dan pertambangan, Babel dapat mengembangkan sektor pertanian melalui produk hortikultura.

"Produk Hortikultura masih bisa dikembangkan seperti jeruk, nanas dan duren. Salah satunya bisa menjadi produk unggulan Babel," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah daerah perlu membuat regulasi yang mempermudah investasi dan juga melakukan perubahan bisnis model. "Kita tidak bisa memungkiri, saat ini era digital. Pemerintah daerah juga dituntut untuk melakukan transformasi era digital," kata Aviliani.

Dia mengatakan, Pemprov Babel harus mempunyai alternatif sumber pendapatan lain selain pertambangan. "Jangan terlalu menitikberatkan pada sektor komoditas yang tergantung pada harga. Pemerintah daerah harus punya alternatif lain," paparnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7406 seconds (0.1#10.140)