Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Lampaui Target 2017

Minggu, 10 Desember 2017 - 09:16 WIB
Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan...
Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Lampaui Target 2017
A A A
SINGAPURA - BPJS Ketenagakerjaan mengklaim sejumlah indikator kinerja tahun ini menunjukkan hasil yang sangat baik. Beberapa capaian tersebut dengan beberapa indikator kinerja per November 2017, antara lain pada aspek kepesertaan, perusahaan aktif yang tercatat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 445.000, tumbuh 23,7% dari capaian tahun lalu pada periode yang sama, dan telah mencapai 104,7% dari target yang ditetapkan.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengungkapkan, jumlah pekerja yang terdaftar telah mencapai 44,3 juta dan peserta aktif mencapai 25,4 juta atau tumbuh 15,5% dan mencapai 100,8% dari target tahun 2017.

Menurut dia, pencapaian kepesertaan ini menunjukkan strategi sosialisasi dan edukasi yang terus menerus dilakukan, serta kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta yang mulai memberikan hasil nyata pada peningkatan kepesertaan. "Total iuran mencapai Rp50 triliun atau tumbuh 14,2% dan mencapai 90% dari target 2017," ungkap Agus di KBRI Singapura.

Agus pun meyakini akhir tahun nanti, target iuran sebesar Rp55 triliun akan dapat dicapai. "Kami sedang intensifkan upaya penagihan iuran bekerjasama dengan berbagai pihak, sehingga kami yakin target iuran akan tercapai," lanjutnya.

Pembayaran klaim jaminan, ungkapnya, juga masih dalam range anggaran yang ditetapkan. Secara total mencapai 76,3% dari RKAT 2017. Pada program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), BPJS Ketenagakerjaan juga telah membayarkan klaim sebesar Rp883,8 milyar untuk 112.490 kasus.

Sedangkan pada program Jaminan Kematian (JK) telah dibayarkan jaminan sebesar Rp568,6 miliar dengan 20.557 kasus. Pada kasus Jaminan Hari Tua (JHT) tercatat pembayaran klaim terbesar diantara program lainnya yaitu mencapai Rp18,2 triliun untuk pengajuan pencairan sebanyak 1.7 juta kasus. Meski baru dirilis sekitar 2 tahun, program Jaminan Pensiun (JP) juga sudah membayarkan klaim jaminan sebesar Rp49,5 miliar untuk 24.691 kasus.

"Pengelolaan dana peserta yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan juga menunjukkan kinerja yang baik. Pada periode November 2017 ini, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan telah mencapai Rp305 triliun atau tumbuh 22,2%.Raihan ini telah melampaui target manajemen pada RKAT 2017 sebesar Rp296,9 triliun," ungkap Agus.

Dana kelolaan ini memberikan hasil investasi hingga mencapai Rp24,5 triliun atau tumbuh 17% dan mencapai 98% dari target. Yield on Investment (YOI) per November 2017 mencapai 9,49%.

Agus menyampaikan, dengan dukungan kondisi perekonomian dan market yang semakin kondusif, target hasil investasi akan dapat terlampaui. Pengelolaan aset investasi tersebut ditambah dengan aset non investasi berdampak pada total aset BPJS Ketenagakerjaan pada akhir November 2017 telah mencapai Rp317 triliun.

“Semoga apa yang telah kami raih pada penghujung tahun 2017 ini dapat kami tingkatkan, kami telah menyiapkan beberapa terobosan strategi untuk menghadapi tahun 2018 yang akan datang. Seperti optimalisasi sistem keagenan dan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam akuisisi dan pelayanan," ungkapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0605 seconds (0.1#10.140)