IPO ADNOC Membawa Investor Kelas Dunia ke Abu Dhabi
A
A
A
ABU DHABI - Perusahaan minyak nasional asal Uni Emirat Arab (Abu Dhabi National Oil Company/ADNOC) unit distribusi bahan bakar mencatatkan saham perdana (IPO) di bursa saham Abu Dhabi pada Rabu (13/12/2017). Ini merupakan IPO terbesar di bursa Abu Dhabi dalam waktu dekade terakhir.
Saham ADNOC Distribution langsung naik menjadi 2,9 dirham atau setara Rp10.724 (estimasi 1 dirham UEA = Rp3.697) begitu bel dibuka, melebihi harga penawaran perdana sebesar 2,5 dirham per saham.
Wakil Chief Executive ADNOC Distribution, John Carey mengatakan dengan IPO ini akan membawa investor kelas dunia ke Abu Dhabi. "Ini merupakan IPO terbesar di Abu Dhabi dalam 10 tahun terakhir dan ini merupakan pertama kalinya bagi kami. Kami telah membawa investasi internasional," katanya kepada CNBC, Rabu (13/12/2017).
John merasa senang bahwa pengalamannya bisa mengembangkan investor internasional ke Uni Emirat Arab, dan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi dan bisnis di negara tersebut terus semakin membaik. "Ini merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi," tegasnya.
Reuters mencatat melalui pelepasan 10% saham dari unit distribusinya, ADNOC mengumpulkan dana sebesar USD851 juta atau setara Rp11,5 triliun (kurs USD1 = Rp13.508). Awalnya, perusahaan berencana menjual sebanyak 20% saham namun akhirnya menurunkan menjadi melepas 10% saham.
IPO ADNOC ini merupakan bagian dari strategi Uni Emirat Arab, serta negara-negara Teluk lainnya untuk memprivatisasi aset sektor energi mereka, sebagai bagian dari reformasi ekonomi. Hal ini juga bagian dari program restrukturisasi besar-besaran sejak Sultan Ahmed Al jaber ditunjuk menjadi chief executive ADNOC pada tahun 2016.
Saat ini, ADNOC menyatakan memiliki 18 jaringan bisnis, mulai dari eksplorasi, produksi, penyimpanan, pemurnian hingga distribusi. ADNOC menghasilkan 3,1 juta barel minyak per hari dan 9,6 miliar kaki kubik gas mentah setiap hari, menempatkannya diantara produsen energi terbesar di dunia. Tahun depan, mereka berencana meningkatkan jumlah barel per minyak menjadi 3,5 juta barel per hari.
Saham ADNOC Distribution langsung naik menjadi 2,9 dirham atau setara Rp10.724 (estimasi 1 dirham UEA = Rp3.697) begitu bel dibuka, melebihi harga penawaran perdana sebesar 2,5 dirham per saham.
Wakil Chief Executive ADNOC Distribution, John Carey mengatakan dengan IPO ini akan membawa investor kelas dunia ke Abu Dhabi. "Ini merupakan IPO terbesar di Abu Dhabi dalam 10 tahun terakhir dan ini merupakan pertama kalinya bagi kami. Kami telah membawa investasi internasional," katanya kepada CNBC, Rabu (13/12/2017).
John merasa senang bahwa pengalamannya bisa mengembangkan investor internasional ke Uni Emirat Arab, dan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi dan bisnis di negara tersebut terus semakin membaik. "Ini merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi," tegasnya.
Reuters mencatat melalui pelepasan 10% saham dari unit distribusinya, ADNOC mengumpulkan dana sebesar USD851 juta atau setara Rp11,5 triliun (kurs USD1 = Rp13.508). Awalnya, perusahaan berencana menjual sebanyak 20% saham namun akhirnya menurunkan menjadi melepas 10% saham.
IPO ADNOC ini merupakan bagian dari strategi Uni Emirat Arab, serta negara-negara Teluk lainnya untuk memprivatisasi aset sektor energi mereka, sebagai bagian dari reformasi ekonomi. Hal ini juga bagian dari program restrukturisasi besar-besaran sejak Sultan Ahmed Al jaber ditunjuk menjadi chief executive ADNOC pada tahun 2016.
Saat ini, ADNOC menyatakan memiliki 18 jaringan bisnis, mulai dari eksplorasi, produksi, penyimpanan, pemurnian hingga distribusi. ADNOC menghasilkan 3,1 juta barel minyak per hari dan 9,6 miliar kaki kubik gas mentah setiap hari, menempatkannya diantara produsen energi terbesar di dunia. Tahun depan, mereka berencana meningkatkan jumlah barel per minyak menjadi 3,5 juta barel per hari.
(ven)